(IslamToday ID) – Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong menilai Pilkada DKI Jakarta akan menjadi “pertempuran” paling menarik karena terdapat “perang bintang”.
Hal tersebut, katanya, tak terlepas dari berbagai partai politik seperti PKS, PDIP, Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan Partai Golkar yang diperkirakan bakal memajukan para calonnya untuk menjadi pemimpin Kota Jakarta.
“Kita lihat Golkar memiliki kader berkualitas seperti Ahmed Zaki Iskandar, Ridwan Kamil, dan Erwin Aksa. Ini konsolidasinya sudah mulai karena jelas sudah ada surat penugasan,” kaat Anthony dikutip dari Republika, Selasa (9/4/2024).
Menurutnya, dengan perolehan 10 kursi di DPRD DKI, langkah politik Golkar patut diwaspadai karena partai berlambang pohon beringin itu telah memberikan rekomendasi tiga nama bakal calon gubernur DKI.
Ketiga calon Golkar, sambungnya, merupakan figur-figur yang kompeten. Namun, ia menuturkan jika nantinya Ridwan Kamil akan bertarung di Jawa Barat, maka pilihan yang tepat bagi DKI Jakarta adalah Erwin Aksa.
Ia mengatakan Erwin Aksa selaku Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus caleg DPR Dapil Jakarta III, mampu meraih suara terbanyak di Jakarta Utara. Selain itu, dirinya berpendapat Erwin Aksa adalah figur muda dan berjiwa wirausahawan.
Dengan demikian, lanjutnya, jika Golkar memilih Erwin Aksa sebagai calon gubernur DKI, maka bisa terjadi pertempuran sengit dengan beberapa partai seperti PKS, PDIP, ataupun Nasdem, di mana nama-nama calon dari partai-partai tersebut juga sudah muncul ke permukaan.
Secara komposisi, Anthony menyebutkan PKS akan menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta dengan 19 kursi, yang disusul dengan empat wakil, yakni PDIP sebanyak 15 kursi, Gerindra 13 kursi, Nasdem 11 kursi, serta Golkar 10 kursi.
“Erwin sebagai salah satu penggagas di Golkar Institute tahun 2024 ini berhasil mewujudkan regenerasi di Golkar, sehingga melahirkan anak-anak muda calon pemimpin di Partai Golkar yang sebagian besar lolos ke Senayan,” tuturnya.
Selain itu, ia menambahkan, Erwin Aksa juga cukup populer di kalangan pecinta sepak bola karena pernah menjadi manajer klub sepak bola PSM Makassar dan membawa klub tersebut menjuarai Liga 1 musim lalu.
Erwin, lanjut Anthony, juga merupakan Ketua Umum BPP HIPMI) 2008-2011, sehingga bisa menjadi nilai tambah. “Sosok Erwin dan Golkar bisa menjadi kuda hitam dalam Pilkada DKI Jakarta. Tinggal nanti dilihat peta koalisinya seperti apa,” pungkas Anthony. [wip]