(IslamToday ID) – Ahli hukum internasional Prof Hikmahanto Juwana menilai Indonesia dan Israel bisa menjalin hubungan diplomatik apabila negara zionis itu sudah mengakui kemerdekaan Palestina.
Ia pun sependapat dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bahwa Indonesia mensyaratkan Israel untuk mengakui kemerdekaan Palestina jika ingin menormalisasi hubungan.
“Bila Israel sudah mengakui kemerdekaan Palestina, maka tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Hikmahanto dikutip dari Kompas, Senin (15/4/2024).
Menurutnya, apa yang dipersoalkan Indonesia terhadap Israel bukanlah agama masyarakatnya. Namun, tindakan brutal yang dilakukan negara tersebut kepada Palestina menjadi alasan Indonesia mempertimbangkan ulang hubungan diplomatik dengan Israel.
“Indonesia tidak memusuhi Israel karena warganya mayoritas beragama Yahudi, karena Indonesia tidak permah mempermasalahkan Israel karena agama,” ujar Hikmahanto.
Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani ini mengatakan, Indonesia memegang teguh amanat konstitusi UUD 1945. Ia menitikberatkan pada pembukaan UUD 1945 yang berbunyi, “Sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.”
“Kan konstitusi kita mengamanatkan bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan. Saat ini Palestina kan dijajah atau diokupasi oleh Israel,” kata Hikmahanto.
Diberitakan sebelumnya, Menlu Retno Marsudi menyatakan Indonesia tidak menutup pintu upaya normalisasi hubungan dengan Israel. Hanya saja, Indonesia memberikan syarat kepada Israel, yakni mengakui kemerdekaan Palestina.
“Banyak tekanan kepada Indonesia agar Indonesia mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Dan saya sampaikan kita tidak menutup diri,” ujar Retno dalam acara ‘Sapa Indonesia Malam’ dikutip dari YouTube KompasTV, Sabtu (13/4/2024).
“Tetapi ada syaratnya, yaitu two state solution (solusi dua negara) dapat terwujud, yang berarti Palestina merdeka, Palestina memiliki negara dan diakui oleh Israel, untuk berdampingan dengan Israel,” lanjutnya. [wip]