ISLAMTODAY — Dampak kenaikan BBM Subsidi terus dikeluhkan oleh rakyat termasuk para nelayan di Tegal. Kenaikan BBM telah membuat ekonomi keluarga para nelayan semakin susah.
Kartono salah seorang nelayan tradisional di Tegal menilai kenaikan BBM jenis Solar yang naik Rp 1.650,00 itu memberatkan.
“Kalau mundaknya (naiknya) begitu mahal, ya keberatan,” kata Kartono dikutip dari radarcirebon.tv (4/9).
Pendapatan para nelayan yang semakin sedikit dan beban ekonomi yang ditanggung membuat mereka takut tak mampu membiayai sekolah anak-anaknya.
“Saya anak dua, cari rejeki (melaut) dapatnya Rp 500ribu (selama) lima hari,” ujar Kartono.
“Ya nggak mampulah, nggak bisa sekolah anak (saya),” tandasnya.
Kisah pilu para nelayan tradisional tidak hanya dirasakan oleh para nelayan di Tegal. Para nelayan di Kabupaten Lebak, Banten juga merasakan yang sama.
Para nelayan merasa berat dengan mahalnya biaya operasional melaut, sedang pada saat yang sama hasil tangkapan ikannya sangat sedikit.
“Pengeluaran dan pemasukan tidak sebanding, biaya operasional membengkak,” kata Satrawi dilansir dari bantensuaracom edisi Rabu (7/9).