ITD NEWS — Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memiliki sejumlah permasalahan. Mulai dari soal pembiayaan, ijin konsensi, memicu banjir hingga sejumlah kecelakaan kerja yang menewaskan sejumlah pekerjanya.
Berikut deretan persoalan yang terjadi selama proses pengembangan kereta cepat:
Konsensi diperpanjang dari 50 jadi 80 tahun
Proyek KCIC sejak awal mendapat penolakan dari Menhub Ignasius Jonan. Ia sejak awal enggan memberikan izin konsensi kepada pihak China karena dinilai bertentangan dengan aturan undang-undang yang ada, Perpres Nomor 107 Tahun 2015 dan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
Seiring disepakatinya perjanjian utang Indonesia-China, pemerintah RI pun menyepakati permintaan China untuk memperpanjang konsensinya dari 50 tahun menjadi 80 tahun.
Janji tak pakai APBN, tapi APBN dituntut jadi jaminan utang
Presiden Jokowi sebelum peletakan batu pertama menjanjikan bahwa proyek KCIC tidak akan menggunakan dana APBN. Ia menjamin bahwa proyek tersebut akan berjalan dengan skema business to business yang dijalankan oleh BUMN.
Sayangnya seiring dengan molornya target pengerjaan KCIC dana APBN pun tersedot untuk menyuntik pembiayaan, Rp 4,3 T (2021) dan Rp 3,2 T (2022). Kini di tengah pembengkakan anggaran dan pengajuan utang RI ke China senilai Rp 8,3 triliun, pemerintah China mensyaratkan APBN sebagai jaminan.
Pembengkakan biaya hingga Rp 18,24 triliun
Pengembangan KCIC mengalami pembengkakan biaya hingga US$ 1,2 Miliar atau senilai dengan Rp 18,24 triliun.
Pengajuan bunga utang gagal disepakati 2% justru jadi 3,4%
Pemerintah Indonesia gagal mengajukan bunga utang yang rendah, 2%. Mau tak mau pemerintah terjebak dengan bunga utang yang cukup tinggi yakni 3,4%.
Proyek KCJB (KCIC) molor hingga 5 tahun, dari target awal di 2019
Pengerjaan proyek KCIC target awal akan rampung pada tahun 2019 lalu. Namun dengan sejumlah persoalan membuat target pengerjaan menjadi molor dan selesai pada Agustus 2024.
Pengeboran Proyek KCIC picu ledakan besar pipa Pertamina, 22 Oktober 2019
Proses pengeboran proyek KCIC memicu ledakan pipa Pertamina di Kabupaten Cimahi. Dalam insiden ini seorang pekerja asing (WNA) China tewas.
3 kali terjadi kecelakaan kerja, 3 tewas, 2 luka berat, 2 luka ringan
Dilansir dari Kompas (19/12/2022), KCIC mengalami sejumlah kecelakaan kerja diantaranya ada ledakan pipa Pertamina di tahun 2019 yang menewaskan seorang pekerja asal China, Li Xuanfeng.
Insiden robohnya tiang pancang di wilayah Kabupaten Karawang. Peristiwa ini tak menelan korban jiwa namun dua eksavator tertima reruntuhan tiang pancang.
Insiden kecelekaan kerja yang menewaskan pekerja terjadi di akhir tahun 2022. Anjloknya gerbong kereta kerja di Kabupaten Bandung Barat yang menewaskan dua WNA China, Chang Shin Shang dan Chang Shin Yung, 2 orang pekerja lainnya mengalami luka berat dan 2 orang pekerja juga mengalami luka ringan.
Proyek KCIC picu banjir di sejumlah tol & distop 2 Maret 2020
Pembangunan KCIC memicu banjir di sejumlah wilayah Jawa Barat menjadi cukup parah hingga Juni 2022 misalnya merusak sekolah dan fasilitas umum milik masyarakat di Bandung Barat. Bahkan pada awal tahun 2020, proyek KCIC memicu banjir di jalan tol, imbasnya pada 2 Maret 2020 proyek KCIC dihentikan sementara.