ITD NEWS — Penggunaan istilah ‘marketplace’ yang digunakan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam rapatnya bersama DPR pada 26 Mei 2023 membuat geger dunia pendidikan Indonesia. Rencana Kemendikbud Ristek menuntaskan persoalan honorer pada tahun 2024 mendapat reaksi keras dari kalangan pendidikan dan guru termasuk organisasi Perhimpunan Pendidikan Guru (P2G).
“Kami khawatir penggunaan kata marketplace mendegradasi guru menjadi sekedar barang jualan. Kedudukan guru makin tidak terhormat,” kata Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri dilansir dari kompascom (31/5/2023).
Banyaknya platform digital pendidikan yang ditetapkan oleh Kemendikbud seringkali membuat para guru bingung. Mereka meminta agar sementara ini memanfaatkan platform yang ada.
“Jika setiap persoalan kebijakan pendidikan solusinya aplikasi tambahan, maka bukannya menyelesaikan persoalan kita hanya menambah banyak platform,” ujar Iman.
“Lagipula seringkali guru-guru mengeluhkan aplikasi berkaitan rekruitmen PPPK. Seperti respon yang lambat, sulit login dan seterusnya. Pak Nadiem perlu mempertimbangkan fakta dilapangan bahwa para guru sudah sangat pusing (overcapacity) dengan aplikasi yang begitu banyak dari soal mengajar bahkan sekedar melaporkan pembelajaran,” tandasnya.