(IslamToday ID) – Boycott, Divestment, and Sanctions atau BDS Movement menyerukan perlunya gerakan embargo militer untuk Israel. Seruan ini ditujukan kepada sembilan negara-negara di Eropa yang selama ini menjadi salah satu negara transit bagi senjata yang akan dikirim ke Israel.
Sembilan negara yang diduga berperan sebagai negara transit senjata untuk dikirim ke Israel diantaranya adalah Belgia, Siprus, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Belanda, Portugal, dan Spanyol.
Seruan BDS Movement ini telah mendapat dukungan dari aktivis, serikat pekerja, dan pekerja di negara-negara transit. Salah satu kelompok pekerja yang mendukung gerakan ini adalah mereka yang bekerja di Pelabuhan Piraeus, Yunani.
“Dalam konteks ini, kami, para pekerja di pelabuhan Piraeus, menyatakan bahwa kami tidak akan berpartisipasi dan kami tidak akan bekerja dalam pengiriman ilegal material militer ke Israel yang menjadikan Piraeus sebagai pelabuhan keberangkatan atau transit dan yang akan berakhir dengan pembunuhan warga sipil dan anak-anak. Kami tidak akan menjadi kaki tangan dalam kejahatan yang terjadi di Gaza,” ungkap organisasi serikat pekerja di Piraeus.
Eropa bukan hanya sebagai negara transit namun juga sebagai produsen senjata yang dijual ke Israel hal ini berdasarkan data milik Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
Mereka mencatat adanya transaksi penjualan senjata dari Eropa ke Israel selama periode 2013 sampai 2022, salah satunya oleh Jerman dan Italia.
“Menurut perkiraan kami, beberapa di antaranya mungkin siap digunakan di Gaza,” ujar SIPRI.
Senjata-senjata perang yang dimaksud diantaranya adalah mesin tank, kapal selam kelas Dolphin dan korvet Sa’a.edited 07:27