ISLAMTODAY ID— Tahukah kamu seni pertunjukkan wayang juga pernah ada di Kesultanan Turki Utsmani? Tokoh pewayangan yang terkenalnya ialah Karagoz dan Hacivat.
Seorang pelancong asal Turki, Eveliya Celebi mengungkapkan jika pertunjukan wayang kulit masuk ke istana Utsmani sekitar abad ke-14 M.
Ada juga pendapat yang mengatakan kalau seni wayang kulit Karagoz dan Hacivat diadopsi dari kesenian wayang kulit di Jawa. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang seni wayang Karagoz dan Hacivat yang dikutip dari berbagai sumber.
Sama halnya seperti wayang di Nusantara, wayang di Turki ini dibuat dengan menggunakan kulit diantaranya kulit unta, kerbau atau sapi. Selain itu digunakan pula layar berupa tirai kain berwarna putih.
Musik pengiring di wayang kulit Turki Utsmani ini termasuk sangat sederhana tidak selengkap gamelan di Jawa. Musik pengiringnya hanya ada tiga jenis yakni peluit kecil (nareke), rebana (tef) dan lonceng.
Pertunjukkan wayang kulit Turki ini sama seperti di Indonesia yang bisa dinikmati sebagai seni pertunjukan pada umumhya. Pada periode abad ke-17 hingga ke-19 Masehi, pertunjukkannya biasanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan, sunatan, kedai kopi hingga kebun.
Lantas seperti apa sih karakter tokoh pewayangan di Turki Utsmani itu? Dua tokoh ini sering kali ditampilkan dalam cerita-cerita lelucon yang mengandung satire atau sindiran.
Karagoz digambarkan dengan sosok laki-laki dengan ciri fisik wajah bulat, bermata hitam besar. Ia juga memiliki tangan kiri yang lebih panjang.
Sosok Karagoz ditampilkan sebagai sosok tokoh bertopi merah yang sebenarnya untuk menutupi kepalanya yang botak. Ia juga digambarkan dengan jaket motif warna merah dan celana warna biru.
Karakter Karagoz ditampilkan sebagai sosok yang buta huruf cenderung kasar, namun sebenarnya baik hati dan jujur. Ia juga termasuk sosok yang jenaka dan lucu.
Berbeda dengan Karagoz, Hacivat adalah tokoh elit yang berpendidikan namun angkuh, dan sombong. Hacivat digambarkan sebagai pria bertopi warna hijau, berjaket motif warna hijau.
Peran seorang ulama juga bisa kita jumpai dalam sejarah pertunjukan Karagoz dan Hacivat. Syeikh Kusteri disebut-sebut sebagai sosok ulama yang menciptakan pertunjukan wayang kulit di Utsmani.
Penulis: Kukuh Subekti