(IslamToday ID) – Sedikitnya 91 pasien di Korea Selatan (Korsel) yang awalnya dinyatakan sembuh, kembali positif mengidap virus corona. Hasil tersebut diketahui ketika mereka kembali melakukan tes.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Jeong Eun-kyeong mengatakan, virus itu mungkin kembali aktif sehingga pasien mengalami infeksi ulang. Masih belum jelas apa yang ada di balik peristiwa itu dan penyelidikan epidemiologis masih berlangsung.
Sisa-sisa virus bisa juga masih berada dalam sistem tubuh pasien, meski tidak menular atau membahayakan dirinya atau orang lain. “Ada interpretasi yang berbeda dan banyak variabel,” kata profesor kedokteran paru di Hallym University Sacred Heart Hospital, Jung Ki-suck seperti dikutip di Reuters, Sabtu (11/4/2020).
Prospek orang yang terinfeksi ulang oleh virus menjadi perhatian internasional. Sebab banyak negara berharap bahwa populasi yang terinfeksi akan mengembangkan kekebalan yang cukup untuk mencegah kebangkitan pandemi.
Hampir 7.000 warga Korsel dilaporkan telah pulih dari Covid-19. Hanya saja, laporan baru menyatakan kasus kembali positif telah meningkat dari 51 kasus pada Senin.
“Jumlahnya akan meningkat, 91 hanyalah awal sekarang,” kata profesor penyakit menular di Rumah Sakit (RS) Guro Universitas Korea, Kim Woo-joo.
Korea Selatan melaporkan 27 kasus baru per Jumat (10/4/2020), sehingga total menjadi 10.450 kasus. Sedangkan korban meninggal dunia bertambah tujuh orang menjadi 211 secara keseluruhan.
Kota Daegu yang mengalami wabah terbesar virus corona pertama di luar China sudah melaporkan nol kasus baru untuk pertama kalinya sejak akhir Februari. Dengan setidaknya 6.807 kasus yang dikonfirmasi, Daegu menyumbang lebih dari setengah total infeksi di Korsel.
Selama pekan ini, kasus virus corona di Korsel hanya bertambah 50 orang per hari atau bahkan kurang. Angka itu adalah penurunan tajam dibanding pada akhir Februari lalu.
Wakil Menteri Kesehatan, Kim Ganglip mengungkap penurunan kasus ini berkat social distancing atau jaga jarak dalam tiga minggu terakhir, terutama di Daegu. Kasus di Daegu adalah yang tertinggi di Korsel akibat klaster rumah ibadah gereja.
Meski demikian, Ganglip meminta masyarakat jangan lengah karena khawatir ada lonjakan kasus lagi. Ia pun meminta social distancing diperpanjang hingga usai perayaan Hari Paskah.
Jumlah kematian di Korsel juga lebih sedikit ketimbang di Indonesia. Kematian di Korsel akibat virus corona adalah 208 kasus dan 7.117 orang berhasil pulih. Kasus tertinggi di Korsel berada di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara dengan masing-masing 6.807 dan 1.327 kasus.
Gelombang baru virus corona di Korsel kini berasal dari luar negeri. Totalnya kini ada 869 kasus impor. Korsel telah mengetes lebih dari 500.000 orang demi mendeteksi virus corona. Aturan social distancing di Korsel rencananya berlangsung hingga 19 April. (wip)