(IslamToday ID) – Saling serang tentang asal usul virus corona (Covid-19) antara China dengan Amerika Serikat (AS) kian panas. China yang sudah sejak awal dikambinghitamkan terkait pandemi corona gantian membalas.
China menyebut banyak “laporan” yang menunjukkan ada kasus corona yang ditemukan di AS atau Perancis pada tahun lalu.
“Ini menunjukkan, sumber (dari virus corona) sangat beragam,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, Rabu (6/5/2020) seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Pernyataan Hua tersebut membalas Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo atas klaimnya bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Sebuah studi para ilmuwan Perancis yang rilis awal pekan ini menemukan seorang pria di negeri Menara Eiffel terinfeksi virus corona pada 27 Desember, hampir sebulan sebelum negara itu mengkonfirmasi kasus pertamanya.
WHO mengatakan, kasus Perancis tersebut tidak mengejutkan dan mendesak negara-negara untuk menyelidiki kasus mencurigakan awal lainnya.
Pompeo menyatakan pada Minggu (3/5/2020), ada “bukti besar” yang menunjukkan virus corona berasal dari laboratorium China.
“Saya pikir masalah ini harus diserahkan kepada ilmuwan dan profesional medis, dan bukan politisi yang berbohong demi tujuan politik domestik mereka sendiri,” ujar Hua.
“Tuan Pompeo berulang kali berbicara, tetapi dia tidak bisa memberikan bukti. Bagaimana dia bisa (memberikan bukti)? Karena dia tidak punya,” tambahnya.
Hua pun meminta AS menangani urusan dalam negerinya dengan benar lebih dulu. “Yang paling penting sekarang adalah mengendalikan penyebaran pandemi domestik AS dan memikirkan cara-cara untuk menyelamatkan nyawa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump kembali mengecam China, melanjutkan perang kata-kata tentang asal usul virus corona yang muncul di Wuhan akhir tahun lalu.
“Seharusnya (pandemi virus corona) tidak pernah terjadi,” kata Trump, Rabu (5/4/2020) di Gedung Putih seperti dikutip Channelnews.com. “Bisa saja dihentikan di sumbernya. Bisa saja dihentikan di China,” tambahnya.
AS kini menjadi negara paling terpukul oleh pandemi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Rabu (6/5/2020) melaporkan 1.193.813 kasus virus corona, bertambah 22.303 kasus sehari sebelumnya.
Sementara, jumlah kematian di negeri Paman Sam akibat virus corona meningkat 2.523, menjadi 70.802 orang. CDC memperkirakan jumlah korban meninggal di AS berada di jalur ke atas 100.000 pada akhir Mei. (wip)