(IslamToday ID) – Rudal Israel yang ditembakkan dari Dataran Tinggi Golan dilaporkan menghantam instalasi militer di daerah perbatasan Quneitra. Kemudian pada Jumat (5/6/2020), Israel menyerang gudang senjata Hizbullah di Homs, Suriah. Demikian diungkapkan oleh kelompok pemantau perang, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM).
Ledakan gudang senjata di pangkalan militer Suriah adalah buah kesalahan manusia saat memindahkan amunisi. Demikian diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Suriah.
Namun, Observatorium Suriah untuk HAM yang berpusat di Inggris, menyatakan ledakan di pangkalan militer dekat Kota Homs diduga karena serangan roket Israel. Kelompok itu mengatakan pertahanan udara Suriah diaktifkan sebelum ledakan, menunjukkan mereka merespons serangan yang masuk.
Observatorium mengatakan gudang tersebut digunakan oleh kelompok Hizbullah yang didukung Iran dan Libanon yang bekerja sama dengan pasukan pemerintah Suriah dalam perang saudara 9 tahun di negara itu.
Serangan itu terjadi setelah serangan semalam oleh helikopter-helikopter Israel dari Dataran Tinggi Golan di pangkalan-pangkalan milik Iran di Suriah selatan. Demikian menurut sumber Al-Monitor dan intelijen.
“Serangan semalam menargetkan beberapa lokasi di selatan negara itu, dan hanya membuat kerusakan material terbatas,” kata SANA.
Helikopter tempur diduga menyerang di daerah Tel Ahmar di selatan Quneitra. Tidak ada korban di antara personel militer Suriah yang ditempatkan di daerah itu.
Menurut situs web yang berafiliasi dengan rezim, tiga pos militer menjadi sasaran di daerah Quneitra di perbatasan.
Observatorium Suriah untuk HAM juga menyatakan serangan Israel di pangkalan militer milik Hizbullah Libanon yang didukung Iran di jalan Homs-Palmyra menyebabkan serangkaian ledakan.
Pemantau perang menyatakan penduduk di daerah itu melaporkan mendengar suara ledakan di Kota Homs.
Direktur Kesehatan Homs, Hassan al-Guindi mengatakan kepada media lokal Suriah, bahwa ledakan pada Jumat melukai 10 warga sipil. Kepulan asap membumbung dan bisa dilihat dari kejauhan saat suara ledakan bergema di Kota Homs. Gubernur Homs, Talal Barazi mengatakan tidak jelas apa penyebab ledakan itu.
Israel umumnya jarang membenarkan atau menyangkal serangan semacam itu. Tetapi sudah diketahui jika Israel menyerang target di wilayah Suriah dari udara Israel dan Lebanon dalam beberapa tahun terakhir. Serangan itu ditujukan pada milisi yang memiliki hubungan dengan Iran.
Awal pekan ini, empat anggota milisi pro Iran dan tiga warga sipil tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran Damaskus. Demikian menurut Observatorium Suriah untuk HAM.
Pekan lalu, seorang pemantau perang oposisi mengatakan bahwa serangan udara Israel di dekat Kota Palmyra di Suriah menewaskan 9 pejuang, termasuk 6 yang bukan warga Suriah dan beberapa orang pengikut Hizbullah. [wip]