(IslamToday ID) – Sejumlah jet tempur dan pesawat pengebom China kembali menerobos zona pertahanan udara Taiwan.
Manuver China itu terjadi Senin (22/6/2020), hari yang sama ketika Taiwan meluncurkan jet latih canggih Brave Eagle buatan sendiri. Jet tersebut merupakan bagian dari strategi pertahanan Taiwan dalam menghadapi tekanan China yang semakin kuat.
Angkatan Udara Taiwan menyebut pesawat-pesawat China itu terdiri dari pesawat pengebom Xian H-6 dan jet tempur J-10.
Pesawat pengebom H-6 merupakan pesawat militer berkemampuan nuklir yang serupa dengan pesawat pengebom buatan Uni Soviet.
Taiwan tak menjelaskan berapa jumlah pesawat China yang menerobos wilayahnya itu. Penerobosan ini merupakan yang kedelapan kali dalam dua minggu terakhir.
Dilansir The Straits Times, militer Taiwan bisa segera mengusir pesawat-pesawat China tersebut dari wilayahnya setelah mengirim peringatan lisan melalui radio.
Melalui pernyataan, militer Taiwan juga mengatakan telah mengerahkan jet-jet tempurnya untuk berpatroli dan secara proaktif mengusir pesawat-pesawat asing yang memasuki wilayahnya.
Taiwan selama ini berada di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China. Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah mereka dan bersumpah akan merebut meski dengan kekerasan, terutama jika negara itu mendeklarasikan kemerdekaan.
Jika menghitung kekuatan, pasukan Taiwan kalah jumlah dengan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang sangat besar.
Kondisi itu diperparah ketika negara-negara Barat semakin hati-hati menjual sistem senjata canggih ke Taiwan, karena takut menimbulkan kemarahan Beijing.
Taiwan saat ini memiliki sekitar 300 jet tempur, seluruhnya beroperasi sejak 1990-an, termasuk F-16 buatan Amerika Serikat (AS), Mirage 2000-5 buatan Perancis, dan Indigenous Defensive Fighters (IDF) yang dikembangkan secara lokal.
Sejauh ini AS menjadi pemasok utama bagi angkatan bersenjata Taiwan, terlebih sejak Donald Trump menjabat.
Tahun lalu pemerintah Trump mengumumkan akan menjual 66 jet F-16 generasi terbaru ke Taiwan tak lama setelah penjualan peralatan militer lainnya, termasuk rudal dan kendaraan lapis baja.
Rencana itu membuat marah China. Mereka bersumpah untuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang terlibat dalam penjualan jika itu terealisasi. [wip]