IslamToday ID — Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas baru-baru ini membahas penyelesaian konflik Timur Tengah melalui sambungan telepon, Rabu (8/7).
Presiden Putin menegaskan bahwa penyelesaian konflik Palestina dan Israel harus mengedepankan solusi yang adil.
“Rusia mendukung solusi yang adil untuk konflik Palestina-Israel, sesuai dengan kerangka hukum internasional yang ada. Dalam konteks ini, persatuan antar-Palestina perlu ditekankan dan diperkuat,” tulis pernyataan Kremlin.
Pada awal tahun 2020, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Pengumuman Trump tersebut dilakukan secara sepihak di Gedung Putih beserta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tetapi tanpa kehadiran pejabat Palestina.
Dalam proposal perdamaian itu, Trump menyebut bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel yang tidak terbagi dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat.
Langkah aneksasi Tepi Barat muncul dari proposal yang disebut sebagai kesepakatan abad ini.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa, di bawah rencana perdamaian Timur Tengah, Israel akan mencaplok sekitar 30 persen hingga 40 persen wilayah Tepi Barat, termasuk semua wilayah Yerusalem Timur.
Palestina menegaskan wilayah Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza ialah wilayah kedaulatannya untuk membentuk negara yang merdeka di masa depan.
Sekitar 650.000 pemukim Yahudi Israel saat ini tinggal di lebih dari 100 permukiman ilegal yang dibangun sejak tahun 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Status Hukum internasional memandang wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di wilayah itu adalah tindakan ilegal.[IZ]