IslamToday ID — Kantor berita pemerintah China, Xinhua News pada Senin (13/7) akhirnya merevisi kicauannya di Twitter yang sebelumnya menyebutkan bahwa batik adalah kerajinan tradisional yang berasal dari negerinya.
“Kerajinan cetak lilin China kuno sangat terampil dan memakan waktu. Kerajinan ini juga dikenal sebagai batik, sebuah kata yang berasal dari Indonesia yang mengacu pada teknik pewarnaan tahan lilin (wax-resist) yang dipraktikan di banyak bagian di dunia,” tulis Xinhua News dalam kicauan di akun Twitter resminya, @XHNews.
Akan tetapi, melalui unggahan terbarunya, pihak Xinhua News juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan menyebut akun Twitter resmi @Kemlu_RI.
Menanggapi perbincangan di Twitter, Akun resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia @Kemlu_RI kemudian mengunggah dua cuitannya soal penegasan pengakuan UNESCO terhadap Batik Indonesia.
“Batik adalah warisan leluhur yg erat dgn kehidupan kita sehari-hari. Sejak 2/10/2009, @UNESCO telah tetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi. Oleh sebab itu, kita rayakan 2 Okt sebagai #HariBatikNasional.”, kicau @Kemlu_RI
Kemlu juga turut memberikan bukti foto langkah diplomasi Indonesia dalam Sidang Dewan Keamanan PBB, 7 Mei 2019.
”Foto berikut adalah momen tidak terlupakan saat Indonesia membatikkan ruang sidang Dewan Keamanan PBB ketika Indonesia menjadi Presiden DK PBB (07/05/2019).”, cuit @Kemlu_RI.
Perlu diketahui, sebelumnya Xinhua News mengunggah sebuah video singkat yang menyebutkan bahwa batik tulis sebagai kerajinan tradisional asal China.
Dalam video berdurasi 49 detik tersebut, Xinhua menuliskan bahwa batik merupakan kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis China.
Kantor berita resmi pemerintahan Xi Jinping itu juga menyebut batik biasanya digunakan oleh etnis minoritas yang berada di daerah Guizhou dan Yunan.
Batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.
Sejumlah catatan menyebutkan bahwa perkembangan tradisi batik meluas seiring dengan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa.[IZ]