(IslamToday ID) – Seorang diplomat senior Ukraina menyatakan krisis Crimea harus disuarakan lebih keras kepada dunia internasional.
Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Emine Dzhaparova mengatakan harus ada tekanan politik dan sanksi ekonomi lebih keras terhadap Moskow terkait krisis Crimea. Dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Agency, ia menyebut krisis Crimea saat ini adalah upaya “aneksasi” yang ditentang oleh masyarakat internasional.
Ditunjuk langsung untuk mewakili Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bulan lalu, Dzhaparova mengatakan Kiev berterima kasih atas dukungan Turki untuk Crimea. “Rusia secara ilegal telah menduduki Crimea,” katanya mengutip resolusi PBB tentang integritas wilayah Ukraina pada 27 Maret 2014.
Ia menambahkan, Ukraina harus mendapatkan kembali kedaulatannya atas semenanjung wilayah itu.
Dzhaparova menyatakan bahwa sanksi ekonomi terhadap Rusia dan dukungan PBB tidaklah cukup untuk menyelamatkan Crimea. Ia berharap untuk bisa membawa masalah ini ke pengadilan internasional. Di pengadilan internasional, Rusia bisa diadili atas kejahatan dan pelanggaran yang telah dilakukannya.
“Rusia berusaha meyakinkan dunia bagaimana melindungi Tatar Crimea di setiap platform di dunia. Bahasa Tatar Crimea telah menjadi bahasa resmi dan telah disahkan undang-undang untuk rehabilitasi rakyat. Tetapi pada kenyataannya, penindasan dan proses politik telah menunjukkan sebaliknya,” ungkapnya.
Menurut Dzhaparova, Tatar Crimea telah memerangi Rusia untuk bisa hidup dan tinggal di tanah air mereka selama beberapa ratus tahun terakhir, karena mereka harus meninggalkan rumahnya pada tahun 1783, 1944, dan 2014.
Donbass
Berbicara tentang konflik di wilayah Donbass di Ukraina timur, dia mengatakan, “Setiap hari di Donbass, ada laporan pelanggaran Rusia atas gencatan senjata dan penggunaan senjata yang dilarang di bawah protokol Minsk.”
“Ukraina siap untuk bertemu dengan para pemimpin dalam Format Normandia,” tambah Dzhaparova.
Ia mengatakan hubungan Ukraina-Turki telah menjadi kemitraan strategis. “Kita (Ukraina-Turki) memiliki kepentingan bersama. Mereka berbagi pandangan yang sama untuk membangun perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut Hitam, dan mereka tidak memiliki konflik di arena politik.”
Menurutnya, Ukraina-Turki tengah membicarakan perjanjian perdagangan bebas antara kedua negara. Ada banyak peluang bisnis bagi Turki untuk berinvestasi di Ukraina. [wip]