(IslamToday ID) – Sedikitnya 10 warga sipil dan 5 personel keamanan tewas dalam sebuah peristiwa penembakan lintas batas antara India dan Pakistan. Meskipun baku tembak antar-kedua pasukan intens dilakukan, namun insiden yang terjadi pada hari Jumat (13/11/2020) itu diklaim yang terburuk dan mematikan sepanjang tahun ini.
Mengutip dari TRTWorld, Sabtu (14/11/2020), menurut pejabat India insiden baku tembak itu terjadi di sepanjang perbatasan termiliterisasi yang memisahkan dua negara yang saling bersaing dalam senjata nuklir tersebut.
“Pasukan India dan Pakistan secara intens melakukan baku tembak di perbatasan pegunungan, tetapi penembakan pada hari Jumat sangat serius,” katanya.
Para pejabat India mengatakan rentetan serangan mortir dan senjata lainnya di sepanjang beberapa bagian Garis Kontrol, perbatasan de-facto dimulai setelah pasukan India menggagalkan upaya infiltrasi dari Pakistan di Kashmir utara.
Selain militer, pihak sipil turut menjadi korban dalam insiden. “Enam warga sipil, tiga tentara dan seorang penjaga perbatasan tewas,” tutur pejabat India.
Sedangkan dari pihak Pakistan empat warga sipil dan satu tentara tewas. Militer Pakistan sendiri mengatakan bahwa mereka telah menanggapi penembakan tanpa alasan dan tanpa pandang bulu yang dilakukan tentara India.
Dalam insiden itu kedua belah pihak juga menuduh satu sama lain melakukan penembakan di wilayah sipil. “Seperti biasa mereka menargetkan penduduk sipil tanpa penyesalan,” kata Syed Shahid Qadri, seorang pejabat pemerintah di Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Di seberang perbatasan di Kashmir yang dikuasai India, para pejabat mengatakan seorang anak berusia 8 tahun dan wanita berusia 27 tahun turut menjadi korban tewas dalam penembakan yang dimulai pada pagi hari dan berlanjut hingga larut malam tersebut.
Mukhtar Ahmad, seorang penduduk Uri di Kashmir India mengatakan ada kepanikan di kota lereng bukit itu setelah ledakan keras terdengar dari daerah yang lebih dekat dengan perbatasan de facto. “Beberapa keluarga telah mengungsi dari daerah tersebut dan berlindung di kota Uri,” katanya.
Sebagai informasi, lebih dari 40 warga sipil telah tewas dalam baku tembak antara pasukan India dan Pakistan tahun ini, dengan kedua belah pihak menderita korban jiwa yang serupa.
Hingga kini baik India dan Pakistan sama-sama mengklaim wilayah Kashmir. Masing-masing menguasai sebagian wilayah, dengan New Delhi yang sejak lama menuduh tetangganya memicu pemberontakan, namun dibantah tegas oleh Pakistan. [wip]