(IslamToday ID) – Partai Pekerja Korea (WPK) menyatakan akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan negara. Pada kongres ke-8 yang baru-baru ini dilaksanakan, WPK menyatakan tengah mengembangkan dan memperkuat industri pertahanan nasional.
Pengembangan itu termasuk meningkatkan teknologi nuklir ke tingkat yang lebih tinggi dengan membuat senjata nuklir yang lebih kecil dan ringan agar lebih taktis. Serta mendorong produksi hulu ledak nuklir berukuran super.
Ketua WPK Kim Jong Un dalam kongres ke-8 telah menetapkan militernya perlu memiliki kemampuan untuk menghancurkan target dalam jarak 15.000 kilometer dengan akurasi yang tepat.
Saat ini negaranya sedang dalam tahap akhir mengembangkan kapal selam nuklir baru, dan mengumumkan bahwa negaranya akan mengoperasikan satelit pengintai militer dan sarana pengintaian lain yang mampu secara tepat mengintai hingga 500 km ke depan, dalam waktu dekat.
Ini adalah tugas utama Departemen Pertahanan agar lebih cepat memajukan Tentara Rakyat Korea, dari tipe konvensional menjadi elite hi-tech secara drastis. Juga menetapkannya sebagai target prioritas industri amunisi untuk membuat peralatan militer cerdas, tepat, tak berawak, berkinerja tinggi, dan ringan. Dalam hal ini perlu penelitian dan pengembangan yang lebih luas.
Persiapan kekuatan dan perlawanan seluruh rakyat juga tidak boleh diabaikan karena itu merupakan bagian dalam memantapkan kemampuan pertahanan negara agar semakin kokoh.
Tugas utama penguatan kemampuan pertahanan nasional yang tertuang dalam Kongres Ke-8 WPK merupakan ekspresi keyakinan yang tak tergoyahkan, mengingat situasi di mana keseimbangan kekuatan internasional sedang runtuh karena penumpukan senjata yang sembrono dari AS dan kekuatan musuh lainnya.
Selama ini WPK menjunjung keinginan yang kuat untuk perdamaian dan keamanan, tidak hanya di semenanjung Korea, tetapi juga di seluruh dunia.
Partai Pekerja Korea telah melakukan upaya terbaiknya dengan menunjukkan kesabaran demi mencegah memburuknya ketegangan regional. Namun, intensitas tekanan dan kekuatan musuh terhadap Republik Demokratik Rakyat Korea justru semakin ekstrem, bukannya melemah. Senjata berteknologi tinggi musuh yang ditujukan ke DPRK meningkat volumenya.
Akan “bodoh dan berbahaya” jika tidak menjaga kemampuan pertahanan Korea Utara pada tingkat setinggi mungkin, sementara jumlah senjata canggih musuh yang menargetkan bangsa meningkat. [wip]