ISLAMTODAY — Uni Eropa (UE) mendesak Armenia dan Azerbaijan untuk “segera” menurunkan ketegangan, Jumat (28/5).
“Perkembangan terakhir di perbatasan Armenia-Azerbaijan berbahaya dan mengkhawatirkan. Diperlukan de-eskalasi segera,” pungkas Peter Stano, juru bicara utama Komisi Eropa untuk urusan luar negeri.
“Uni Eropa mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari pengerahan dan tindakan militer lebih lanjut,” tegas Peter Stano.
Peter Stano meminta pasukan kedua negara untuk mundur ke posisi yang ditentukan sebelum 12 Mei dan mendesak kedua belah pihak untuk terlibat dalam negosiasi tentang delimitasi dan demarkasi perbatasan.
“Uni Eropa siap memberikan bantuan dalam delimitasi dan demarkasi perbatasan, serta untuk mendukung langkah-langkah membangun kepercayaan yang sangat dibutuhkan, untuk bergerak menuju perdamaian dan kemakmuran yang berkelanjutan bagi Kaukasus Selatan,” pungkasnya.
“Kami terus menyerukan Azerbaijan untuk membebaskan semua tawanan perang dan tahanan tanpa penundaan,” jelas Jubir Komisi Luar Negeri Uni Eropa itu.
Pada Kamis (27/5), Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan “kelompok pengintai dan sabotase” pasukan Armenia, yang terdiri dari dua kelompok, “menyusup” ke wilayah Azerbaijan.[AA]