ISLAMTODAY ID-Dalam percakapan mereka melalui telepon, Presiden Turki Erdogan menggarisbawahi pentingnya Turki bagi Uighur yang hidup dalam kemakmuran, perdamaian sebagai warga negara China yang setara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengadakan percakapan telepon dengan timpalannya dari China Xi Jinping dalam membahas langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan bilateral.
Erdogan dan Xi membahas langkah-langkah yang akan meningkatkan hubungan bilateral, khususnya dalam perdagangan, investasi, energi, transportasi dan kesehatan, dan pembangunan regional, menurut pernyataan Direktorat Komunikasi Turki, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (14/7).
Menyoroti bahwa ada potensi yang luas untuk kerja sama antara kedua negara di semua bidang ekonomi dan diplomasi regional dan global, Erdogan mengatakan Kelompok Kerja Gabungan Tingkat Tinggi akan memberikan dorongan besar untuk kerja sama antara kedua negara.
Erdogan mengatakan bahwa Turki ingin menandai peringatan 50 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara Turki dan China dengan cara yang layak untuk persahabatan yang mengakar antara kedua negara.
Mengekspresikan rasa hormat Turki terhadap kedaulatan dan integritas teritorial China, ia menggarisbawahi pentingnya Turki dari orang-orang Turki Uighur yang hidup dalam kemakmuran, kebebasan, dan perdamaian sebagai warga negara China yang setara.
Uyghur membentuk sekitar 45 persen dari populasi di wilayah otonomi Xinjiang dan telah lama menuduh otoritas China melakukan diskriminasi budaya, agama, dan ekonomi.
Hingga 1 juta orang, atau sekitar 7 persen dari populasi Muslim di Daerah Otonomi Xinjiang, telah dipenjara dalam jaringan “pendidikan ulang politik” yang berkembang, menurut pejabat AS dan pakar PBB.
(Resa/TRTWorld)