ISLAMTODAY ID-Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada Ahad (10/10) memperkirakan bahwa Eropa akan mengalami kekurangan gas setidaknya enam bulan lagi.
“Krisis ini tidak akan berakhir dengan sendirinya dalam enam bulan ke depan dan mungkin lebih lama. Mungkin perlu dua tahun untuk menyelesaikannya”, ujar Vucic pada konferensi pers setelah menjamu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Beograd.
Vucic menyarankan bahwa kekurangan gas berasal dari ketergantungan Eropa yang berlebihan pada sumber energi terbarukan dan keengganannya untuk mencapai kesepakatan pasokan jangka panjang dengan Rusia.
“Mereka tidak menandatangani perjanjian jangka panjang. Dengan siapa Anda bisa menandatangani perjanjian jangka panjang, kecuali Rusia tentu saja? Dan mengapa mereka tidak melakukan ini? Karena alasan politik, bukan ekonomi”, ujarnya, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (11/10).
Awal pekan ini, harga gas berjangka di Eropa memecahkan rekor baru, melebihi USD 1.900 per 1.000 meter kubik.
Harga tersebut cepat pulih, tetapi tetap tinggi, jatuh kembali ke sekitar USD 1.200 per 1.000 meter kubik.
Vucic Berterima Kasih Dengan Rusia
“Kami sangat berterima kasih kepada Rusia atas bantuannya dalam menjaga stabilitas energi dan keamanan negara kami,” ujar presiden Serbia itu.
Serbia bergantung pada Rusia untuk pasokan gas alam. Raksasa energi Rusia Gazprom mengekspor 2,2 miliar meter kubik gas Rusia ke Serbia pada tahun 2018.
Vucic juga mengatakan bahwa dia berharap untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum akhir tahun.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Putin atas dukungannya dan mengatakan kepadanya [melalui Lavrov] bahwa saya berharap untuk bertemu dengan presiden Rusia pada akhir tahun untuk memiliki kesempatan mengadakan pembicaraan strategis yang komprehensif,” ujar Vucic.
(Resa/Sputniknews)