ISLAMTODAY ID-Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyalahkan AS atas ketegangan di semenanjung itu sambil mengecam Seoul atas “ambisi sembrono” dan sikap “bermuka dua, tidak logis”.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan pengembangan senjata negaranya diperlukan dalam menghadapi kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat dan penumpukan militer di Korea Selatan yang mengacaukan semenanjung.
“Pyongyang hanya meningkatkan militernya untuk membela diri dan bukan untuk memulai perang,” ujar Kim dalam pidatonya di Pameran Pengembangan Pertahanan pada hari Selasa (11/10) , menurut sebuah laporan kantor berita negara KCNA, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (11/10).
Menurut foto di surat kabar partai berkuasa Rodong Sinmun, Pameran Pengembangan Pertahanan tampilkan berbagai senjata termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-16.
Hwasong-16 adalah ICBM terbesar Korea Utara dan diresmikan pada parade militer pada Oktober 2020, tetapi belum diuji coba.
“Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang itu sendiri dan secara harfiah meningkatkan pencegahan perang untuk perlindungan kedaulatan nasional,” ungkap Kim Jong-un.
Percepat Perlombaan Senjata
Kedua Korea telah berada dalam perlombaan senjata yang semakin cepat, dengan kedua belah pihak menguji rudal balistik jarak pendek yang semakin canggih dan perangkat keras lainnya.
Sementara itu, Korea Selatan baru-baru ini melakukan uji coba peluncuran rudal balistik kapal selam pertamanya.
Seoul berencana untuk membangun senjata baru yang besar termasuk kapal induk, dan telah membeli pesawat tempur siluman F-35 buatan Amerika.
Di sisi lain, Korea Utara telah mendorong maju dengan program misilnya dan para analis mengatakan telah memulai ekspansi besar-besaran dari reaktor nuklir utamanya, yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar untuk bom nuklir.
AS Bersedia Adakan Pembicaraan Diplomatik
Amerika Serikat mengatakan bersedia adakan pembicaraan diplomatik kapan saja dengan Korea Utara.
Sementara itu, Pyongyang mengatakan tidak tertarik selama Washington mempertahankan kebijakan seperti sanksi dan kegiatan militer di Korea Selatan.
Pernyataan Amerika Serikat bahwa mereka tidak memiliki perasaan bermusuhan terhadap Korea Utara sulit dipercaya dalam menghadapi “penilaian dan tindakan yang salah” yang terus berlanjut, ungkap Kim, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Upaya “tidak terbatas dan berbahaya” Korea Selatan untuk memperkuat militernya adalah “menghancurkan keseimbangan militer di semenanjung Korea dan meningkatkan ketidakstabilan dan bahaya militer,” ujar Kim.
Kim menuduh Seoul memiliki “ambisi sembrono” dan sikap “bermuka dua, tidak logis”.
“Dengan dalih tidak masuk akal untuk menekan ancaman kami, Korea Selatan telah secara terbuka menyatakan keinginannya untuk mendapatkan keunggulan atas kami dalam kekuatan militer dalam berbagai kesempatan,” tambahnya.
(Resa/KCNA/TRTWorld/Rodong Sinmun)