ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com dengan judul US Tests Israel’s Iron Dome In Guam With Eye On China.
Menurut laporan dari The Wall Street Journal, AS sedang menguji sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel di Guam atas kekhawatiran bahwa pangkalan militer di wilayah tersebut dapat rentan terhadap rudal balistik China.
Iron Dome adalah proyek bersama antara pembuat senjata Israel Rafael dan pembuat senjata AS Raytheon.
AS mendanai pengembangan Iron Dome dan membeli dua sistem dari Israel seharga USD 373 juta pada tahun 2019.
Iron Dome digunakan untuk mempertahankan Israel dari tembakan roket yang sesekali keluar dari Jalur Gaza yang terkepung.
Namun roket mentah yang ditembakkan dari jarak dekat Gaza jauh berbeda dengan rudal balistik yang akan ditembakkan dari China, yang berjarak sekitar 1.800 mil dari pangkalan AS di Guam.
Iron Dome diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh terhadap rudal China, dan penyebarannya ke Guam tampaknya merupakan tindakan sementara karena AS ingin mengembangkan sistem pertahanan rudal yang lebih canggih untuk pulau itu.
Komando Indo Pasifik AS sedang mencari tambahan pendanaan sebesar USD 27 miliar antara tahun 2022 dan tahun 2027 untuk memperluas kehadirannya di wilayah tersebut, yang mencakup sistem pertahanan udara senilai USD 1,6 miliar di Guam.
Kongres telah menyetujui sejumlah dana untuk sistem pertahanan Guam di tahun 2022 tetapi menginginkan rincian lebih lanjut tentang proyek tersebut sebelum menyerahkan jumlah penuh.
Meskipun belum ada yang diselesaikan, versi awal Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional versi Senat mencakup USD 77 juta untuk “sistem pertahanan Guam”.
Para pemimpin Pentagon bersikeras bahwa sistem pertahanan rudal yang canggih diperlukan untuk Guam karena pulau itu akan menjadi area pementasan penting untuk konflik di masa depan dengan China, sebuah contoh sikap bermusuhan AS terhadap Beijing.
(Resa/ZeroHedge)