ISLAMTODAY ID – Pihak berwenang di Prancis berjuang untuk menahan wabah virus H5N1 yang menyebar ke seluruh Eropa.
Sekitar 10 juta bebek, ayam, dan unggas lainnya telah dimusnahkan di Prancis sejak November dalam salah satu wabah flu burung yang paling luas dalam beberapa tahun.
Negara ini telah dilanda beberapa epidemi sejak tahun 2015 tetapi sebagian besar telah dikendalikan di barat daya tempat bebek dibiakkan untuk industri pate foie gras yang menguntungkan.
Tetapi pada musim dingin, virus menyebar lebih jauh ke utara di sepanjang pantai Atlantik barat ke wilayah Pays de la Loire, menyebar dengan cepat di antara peternakan di departemen Vendee, Loire-Atlantique, dan Maine-et-Loire sejak akhir Februari.
Hampir 1.000 situs telah melaporkan kasus, termasuk setidaknya 450 di Vendee, yang dianggap strategis oleh kementerian karena merupakan rumah bagi banyak peternakan yang memelihara ayam dan burung lain secara eksklusif untuk berkembang biak.
Tindakan Karantina
“Namun situasi tampaknya “stabil” di barat daya,” ungkap kementerian itu, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (23/3).
Tindakan karantina telah diambil terhadap virus dan peternak diberi kompensasi oleh pemerintah untuk kerugian yang dapat mencapai jutaan euro.
Virus H5N1 telah terdeteksi di 34 negara Eropa musim dingin ini.
Wilayah Italia utara sangat terdampak dengan memusnahkan 18 juta burung sejauh ini.
Para pejabat mengatakan tidak ada risiko bagi manusia apabila memakan produk yang mungkin dihasilkan dari unggas yang terinfeksi.
Pihak berwenang di Prancis juga telah mengizinkan membuat sesak napas unggas dalam upaya untuk memperlambat penyebaran gelombang flu burung yang telah menerima kritik luas dari serikat pekerja pertanian dan aktivis satwa liar yang mengatakan proses itu kejam dan tidak manusiawi.
(Resa/TRTWorld)