ISLAMTODAY ID-Pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs (Garis Keras) membakar satu salinan Al-Qur’an pada hari Kamis (12/5) di bawah perlindungan polisi di Swedia.
Rasmus Paludan, yang memiliki kewarganegaraan ganda Denmark dan Swedia, baru-baru ini membakar salinan Alquran di wilayah Frolunda, Boras dan Trollhattan di provinsi barat daya Vstergotland, yang memiliki populasi penduduk Muslim yang besar.
Sekitar 100 petugas polisi, serta 10 petugas berpakaian preman dari badan intelijen Swedia SAPO, menemani Paludan untuk melindunginya dari kontra-demonstran.
Paludan telah membakar kitab suci di berbagai kota di Denmark sejak tahun 2017.
Dia melanjutkan provokasinya di bawah perlindungan polisi selama bulan suci Ramadan tahun ini di dekat lingkungan tempat tinggal Muslim dan masjid.
Kerusuhan pecah di kota Malmo, Norrkoping dan Jönköping serta di ibu kota Stockholm, menyebabkan 125 kendaraan polisi rusak dan 34 petugas terluka, sementara 13 orang ditahan.
Pada 14 April, Paludan membakar salinan kitab suci di kota Linkoping, Swedia selatan. Dia juga mengancam akan membakar salinan kitab suci selama demonstrasi di masa depan.
Awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk insiden itu dan menggambarkannya sebagai provokasi terhadap Islam.
“Di bulan suci Ramadan, kami sekali lagi mengutuk sekeras mungkin serangan dan provokasi terhadap Islam, Muslim, Al-Qur’an dan tempat-tempat ibadah di berbagai belahan dunia,” ungkap sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri, seperti dilansir dari Daily Sabah, Jumat (13/5).
“Serangan keji terhadap kitab suci kita, Al-Qur’an, di Swedia telah menunjukkan bahwa pelajaran dari masa lalu belum dipelajari, bahwa masih ada keraguan untuk mencegah tindakan provokatif Islamofobia dan rasis, dan bahwa kejahatan kebencian secara terbuka dan terang-terangan ditoleransi di bawah kedok kebebasan berekspresi,” tambahnya.
(Resa/Daily Sabah)