ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Kyle Anzalone dan Will Porter melalui The Libertarian Institute, dengan judul China Blasts FBI & MI5 Allegations As Chasing “Imagined Demons”.
Beijing telah menolak tuduhan dari pejabat AS dan Inggris bahwa mereka mencuri dari perusahaan-perusahaan Barat, menyebut klaim itu “benar-benar dibuat-buat” sambil mengecam Amerika Serikat sebagai “ancaman terbesar bagi perdamaian dan pembangunan dunia.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menanggapi tuduhan itu selama konferensi pers hariannya pada hari Kamis (7/7), mendesak Washington dan London untuk “menyingkirkan setan yang dibayangkan” dan berhenti memainkan “ancaman China.”
“Tuduhan terhadap China benar-benar dibuat-buat dan apa yang disebut kasus yang mereka daftarkan adalah murni pengejaran bayangan,” ungkap Zhao, seperti dilansir dari ZeroHedge, Minggu (10/7).
Lebih lanjut, dia menambahkan “Ini adalah contoh khas pencuri yang berteriak ‘hentikan pencuri.'”
Pada hari Rabu (6/7), Direktur FBI Christopher Wray dan Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum muncul untuk pers bersama yang sebagian besar berfokus pada China.
Mereka mengklaim pemerintahnya menjarah perusahaan-perusahaan dari “keahlian, teknologi, penelitian, dan keuntungan komersial terkemuka dunia” mereka.
Wray mengatakan Partai Komunis China yang berkuasa menimbulkan “ancaman global” dan menekankan perlunya melindungi rahasia perusahaan dari cengkeramannya.
Sementara itu, Zhao berargumen bahwa klaim tersebut dimotivasi oleh “mentalitas zero-sum Perang Dingin yang mengakar” dan “prasangka ideologis” terhadap Beijing, yang kemudian mengecam Washington sebagai kekuatan kekaisaran yang agresif.
“AS tidak berperang hanya selama 16 tahun sepanjang 240 tahun lebih sejarahnya, yang membuatnya dikenal sebagai ‘negara yang paling suka berperang dalam sejarah dunia,'” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Amerika Serikat telah menyalahgunakan “dominasi ekonomi, ilmiah dan militer” dan memicu “perpecahan dan konflik” di seluruh dunia.
Argumentasi antara Zhao dan kepala intelijen Barat terjadi ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bersiap untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia akhir pekan kemarin.
(Resa/TRTWorld)