ISLAMTODAY ID-Iran telah mengeluarkan ultimatum yang menunjukkan bahwa kesepakatan nuklir yang dipulihkan dilaporkan berada di ‘garis akhir’.
“Presiden Iran pada hari Senin (29/8) memperingatkan bahwa setiap peta jalan untuk memulihkan kesepakatan nuklir Teheran yang compang-camping dengan kekuatan dunia harus melihat inspektur internasional mengakhiri penyelidikan mereka pada partikel uranium buatan yang ditemukan di situs yang tidak diumumkan di negara itu,” ungkap AP, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (30/8).
Langkah ini telah menjadi tuntutan utama dari pihak Iran khususnya selama beberapa bulan terakhir.
Di sisi lain, AS dan Israel telah mengklaim penarikan inspektur hanya akan lebih memungkinkan Republik Islam untuk mengejar program senjata nuklir rahasia di bawah perlindungan JCPOA yang dipulihkan.
IAEA telah lama menuntut jawaban setelah partikel uranium buatan manusia ditemukan di situs yang tidak diumumkan di dalam Iran.
Presiden Ebrahim Raisi menyampaikan hal ini dalam pidatonya pada hari Senin (29/8):
Sebagai anggota Nuclear Nonproliferation Treaty, Iran berkewajiban untuk menjelaskan jejak radioaktif dan memberikan jaminan bahwa mereka tidak digunakan sebagai bagian dari program senjata nuklir.
Iran mendapati dirinya dikritik oleh Dewan Gubernur IAEA pada bulan Juni atas kegagalannya menjawab pertanyaan tentang situs tersebut untuk kepuasan para inspektur.
Raisi menyebutkan jejak yang merujuknya sebagai masalah “perlindungan” menggunakan bahasa IAEA.
“Tanpa penyelesaian masalah perlindungan, berbicara tentang kesepakatan tidak ada artinya,” ungkap Raisi.
Jadi, kata-kata tersebut merujuk pada kesepakatan tentang “teks akhir” yang tidak lain adalah kesepakatan yang sudah selesai.
Lebih rumit lagi, Reuters dalam laporan Senin (29/8) sore, mengutip IAEA, mengatakan:
Iran telah mulai memperkaya uranium dengan salah satu dari tiga kaskade, atau kelompok, sentrifugal IR-6 canggih yang baru-baru ini dipasang di pabrik pengayaan bawah tanahnya di Natanz, sebuah laporan oleh pengawas atom PBB kepada negara-negara anggota yang dilihat oleh Reuters mengatakan pada hari Senin.
Iran menggunakan kaskade hingga 174 mesin untuk memperkaya uranium hingga kemurnian 5%, kata laporan rahasia itu.
Kritik terhadap negosiasi dan JCPAO yang dipulihkan pasti akan menerkam hal ini, terutama pada saat para pejabat tinggi Israel berada di Washington untuk melobi Gedung Putih agar tidak mencapai kesepakatan.
Sementara itu, media pemerintah Iran melaporkan bahwa Teheran masih meninjau tanggapan Washington terhadap ‘teks terakhir’ setelah Uni Eropa menyampaikannya pekan lalu, dan diperkirakan tidak akan memberikan jawaban resmi hingga Jumat, 2 September.
(Resa/ZeroHedge)