ISLAMTODAY ID– Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menyatakan dalam wawancara bahwa perjanjian kerja sama antara Rusia dan China tidak ditujukan untuk mendominasi dunia.
“Rusia dan China tidak berusaha untuk menguasai seluruh dunia ketika mereka mengimplementasikan perjanjian bilateral mereka. Kita tahu bahwa negara-negara lain memiliki kecenderungan seperti itu,” ungkapnya seperti yang disiarkan oleh saluran televisi Rossiya 1.
Pejabat Kremlin menyebut Amerika Serikat sebagai kekuatan destabilisasi dan “sumber” tindakan provokatif.
Dia menambahkan bahwa sanksi AS terhadap Rusia dan ancaman sanksi sekunder terhadap China memiliki efek terbatas pada hubungan antara Moskow dan Beijing tetapi prospeknya positif.
“Tentu saja ada banyak komplikasi. Sanksi dan ancaman sanksi sekunder telah berdampak. Tetapi pengaruhnya agak terbatas karena tren umum tetap positif”, ungkap Peskov, seperti dilansir dari Sputniknews, Ahad (18/9).
Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato di Forum Ekonomi Timur yang menekankan bahwa dominasi AS dalam politik dan ekonomi sedang berkurang, sementara negara-negara non-Barat menjadi lebih kuat.
Dia mencatat bahwa proses ini terjadi meskipun “keras kepala” elit barat yang tidak bersedia untuk “melihat dan mengakui realitas objektif”.
(Resa/Sputniknews)