ISLAMTODAY ID-Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (24/10) bahwa moskow telah membahas ancaman Kiev yang berpotensi menggunakan “bom kotor” dengan London dan Washington di tingkat kepala Staf Umum.
Jenderal top Rusia, Valery Gerasimov, menyampaikan keprihatinan negaranya dalam panggilan telepon dengan Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, dan dengan mitranya dari Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin.
Pentagon hanya menyebutkan bahwa kedua jenderal tersebut membahas “beberapa masalah yang berkaitan dengan keamanan” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Itu adalah percakapan pertama antara Gerasimov dan Milley sejak Mei.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan panggilan telepon antara Radakin dan Gerasimov terjadi “atas permintaan Kementerian Pertahanan Rusia,”
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Inggris “menolak tuduhan Rusia bahwa Ukraina merencanakan tindakan untuk meningkatkan konflik.”
“Radakin juga menyatakan kembali dukungan abadi Inggris untuk Ukraina,” ujar pernyataan kementerian itu, seperti dilansir dari RT, Senin (24/10).
London juga setuju bahwa penting untuk menjaga saluran komunikasi dengan Moskow terbuka dalam “mengelola risiko salah perhitungan dan memfasilitasi de-eskalasi.”
Perkembangan itu terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengemukakan kekhawatiran serupa dalam panggilan telepon dengan kepala pertahanan AS, Inggris, dan Prancis.
Moskow telah memperingatkan negara-negara Barat tentang dugaan rencana Kiev untuk menggunakan “bom kotor” untuk menjebak Rusia selama beberapa waktu.
Bagaimanapun, Barat sebagian besar tetap mengabaikan peringatan semacam itu.
Sebelumnya pada hari Senin (24/10), Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa Kiev ingin menjebak Moskow sebagai “teroris nuklir” dengan menuduhnya menggunakan senjata pemusnah massal dan dengan demikian berpotensi meluncurkan “kampanye anti-Rusia yang kuat.”
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga menyatakan bahwa ketidakpercayaan Barat dalam skenario ini tidak membuat ancaman itu berkurang.
Kiev telah membantah tuduhan Moskow. Presiden Ukraina Vladimir Zelensky juga mengatakan bahwa satu-satunya pihak yang mampu melancarkan serangan menggunakan nuklir adalah Rusia sendiri.
Sementara itu, PBB meminta semua pihak yang berkonflik untuk menahan diri.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan pada briefing pada hari Senin (24/10) bahwa semua pihak harus “menghindari” tindakan apa pun yang dapat menyebabkan salah perhitungan atau eskalasi lebih lanjut dari konflik yang sudah menghancurkan.
(Resa/RT)