ISLAMTODAY ID-Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa ibukota telah dipenuhi dengan banyak mata-mata di tengah perayaan malam tahun baru.
Lebih lanjut, dia menyamakan ibukota dengan kota Casablanca selama Perang Dunia II.
“Malam Tahun Baru ini, Beograd telah menjadi Casablanca baru. Kami secara rutin menerima laporan ini, tidak ada mata-mata yang tidak mau check-in di hotel kami, tidak pernah ada begitu banyak mata-mata,” ungkap Vucic kepada TV Pink pada hari Ahad (8/1/2023), seperti dilansir dari RT, Ahad (8/1/2023).
Kota Casablanca Maroko selama Perang Dunia II telah lama digambarkan dalam budaya populer sebagai kota yang dipenuhi dengan berbagai macam Nazi, pengungsi perang, dan mata-mata dari seluruh dunia, terutama berkat film klasik Hollywood tahun 1942.
Citra kota Maroko ini, wilayah kolonial Prancis saat itu, telah berulang kali dicetak ulang di banyak film mata-mata sejak saat itu.
“Masuknya mata-mata ke Beograd terjadi di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Serbia dan wilayah Kosovo yang memisahkan diri,” ungkap presiden Serbia.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa kota itu tidak pernah melihat aktivitas intelijen seperti itu sejak, setidaknya, era Perang Dunia II.
Agen intelijen telah “melakukan tugasnya” dan “jelas mempersiapkan berbagai hal,” tambah Vucic.
Presiden tidak merinci dari negara mana mata-mata itu berasal.
Untuk diketahui, Serbia dan Kosovo berselisih hampir sepanjang tahun 2022 atas rencana Pristina untuk melarang pelat nomor yang dikeluarkan Beograd di yurisdiksinya.
Polisi etnik Albania bersenjata berat telah dikerahkan di daerah berpenduduk Serbia yang memicu protes dan barikade dari penduduk setempat.
Ketegangan muncul kembali awal pekan ini ketika dua pemuda Serbia terluka dalam penembakan di dekat kota Strpce, saat mereka berjalan dengan ranting pohon ek untuk merayakan Natal Ortodoks.
Tersangka penyerang, yang telah ditahan, ternyata adalah seorang etnis Albania. Insiden seperti penembakan Strpce adalah akibat langsung dari kebijakan bermusuhan yang diambil oleh otoritas Pristina, kata Vucic, memperingatkan bahwa “masa sulit” masih ada di depan.
(Resa/RT)