(IslamToday ID)—Pemerintah Sudan menolak berpartisipasi dalam pertemuan regional untuk menyelesaikan krisis di negaranya.
Sudan juga menuduh Kenya yang memimpin pembicaraan lebih mendukung kekuatan lawan.
Blok regional Afrika Timur IGAD telah mengundang panglima militer Sudan Abdel Fattah al Burhan dan Mohamed Hamdan Dagalo, komandan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF) ke pertemuan di ibu kota Ethiopia pada Senin (10/7/2023).
Tidak ada yang menghadiri pembicaraan secara pribadi di Addis Ababa, meskipun RSF mengirim perwakilan ke pertemuan kuartet yang dipimpin oleh Kenya, Sudan Selatan, Djibouti, dan Ethiopia.
Kementerian luar negeri Sudan mengatakan sebelumnya bahwa delegasinya tidak akan berpartisipasi sampai permintaannya untuk mencopot Kenya sebagai ketua pembicaraan dipenuhi.
“Kementerian telah meminta Presiden Kenya William Ruto (untuk) diganti … khususnya karena keberpihakannya”, ungkapnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (11/7/2023).
Sudan sebelumnya menuduh bahwa Nairobi mengadopsi posisi milisi RSF, melindungi rakyatnya dan menawarkan berbagai bentuk dukungan.
Dalam komunike yang dirilis setelah pertemuan hari Senin, kuartet tersebut mengatakan akan meminta Uni Afrika untuk menyelidiki kemungkinan pengerahan Pasukan Siaga Afrika Timur.
Untuk diketahui, Pasukan Siaga Afrika Timur biasanya ditugaskan dengan misi pemantau pemilu di Sudan untuk melindungi warga sipil dan… akses kemanusiaan.
Sekitar 3.000 orang telah tewas sejak pertengahan April ketika pertempuran meletus antara jenderal-jenderal Sudan yang bersaing, sementara hampir tiga juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.[res]