(IslamToday ID)—Menteri Investasi dan Hubungan Ekonomi Asing Myanmar, Kan Zaw mengatakan bahwa Myanmar menggunakan yuan untuk membayar pasokan produk minyak Rusia.
Dia juga menambahkan bahwa kedua pihak sedang mempersiapkan perjanjian tentang konversi mata uang nasional secara bersama-sama.
“Kami menggunakan yuan dan bukan (membayar) dengan rubel saat ini. Tetapi kami mencoba membuat perjanjian kyat-rubel (tentang konversi bersama) … (perjanjian tersebut) akan (segera) ditandatangani,” ujar Kan Zaw di pinggir Forum Ekonomi Timur (EEF) di Vladivostok.
Selain itu, Kan Zaw mengungkapkan harapannya bahwa Myanmar akan mencapai perjanjian dengan Rusia tentang pariwisata di pinggir EEF.
Pada bulan September tahun lalu, Perdana Menteri Myanmar, Min Aung Hlaing, mengatakan kepada Sputnik bahwa negara tersebut telah mulai membeli produk minyak Rusia.
“Myanmar akan mulai menerima kartu sistem pembayaran Mir Rusia pada bulan Oktober,” ungkap Kan Zaw, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (11/9/2023).
“Kartu-kartu Mir dapat digunakan mulai Oktober, saya harap,” ujar Kan Zaw di pinggir Forum Ekonomi Timur (EEF) di Vladivostok.
Di sisi lain, dia menambahkan bahwa perjanjian tentang masalah ini telah ditandatangani antara bank sentral dan enam bank komersial.
EEF ke-8 berlangsung di kampus Universitas Federal Timur Jauh di kota Vladivostok, Rusia, dari 10-13 September.(res)