(IslamToday ID)— Laporan The Telegraph melaporkan bahwa Inggris berencana mengimpor listrik dari tenaga surya dan turbin angin milik Mesir.
Proyek ini melibatkan pemasangan kabel bawah laut yang menghubungkan Mesir ke Eropa melalui Laut Tengah.
Lebih lanjut, rincian proyek ini akan diungkapkan dalam sebuah pertemuan energi di London pada minggu ini.
“Permintaan Eropa akan listrik berkarbon rendah diperkirakan akan tumbuh secara substansial dalam tiga tahun ke depan. Membangun infrastruktur di Eropa mungkin tidak akan cukup, jadi kita perlu mencari sumber lain,” ungkap Carlos Diaz, direktur energi terbarukan dan tenaga listrik di Rystad.
Untuk diketahui, Rystad merupakan perusahaan riset energi dan bisnis yang mengorganisir EMES Summit yang akan diselenggarakan pada hari Rabu (27/9/2023).
Laporan tersebut mencatat bahwa sumber-sumber tersebut mencakup serangkaian ladang tenaga surya raksasa yang sudah dibangun atau dalam tahap konstruksi di padang pasir Mesir serta ladang angin yang dibangun dekat Terusan Suez.
Diperkirakan bersama-sama, mereka dapat menghasilkan sekitar 10 gigawatt listrik, yang kurang lebih setara dengan 10 pembangkit listrik di Inggris.
“Sekitar sepertiga dari listrik tersebut akan digunakan di Yunani dan sisanya akan diekspor ke seluruh Eropa,” ungkap Diaz, seperti dilansir dari MEMO, Ahad (24/9/2023).
“Eropa sudah memiliki jaringan listrik yang baik, sehingga ini seharusnya memungkinkan distribusi listrik hingga ke Eropa Utara dan Inggris,” tambahnya.
Pada bulan Juli, Menteri Lingkungan Yasmine Fouad mengatakan Mesir telah memperbarui rencana Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) dengan tujuan untuk menghasilkan 42 persen listriknya dari sumber energi terbarukan pada tahun 2030, bukan 2035.
Sementara itu, Mesir adalah rumah bagi Taman Surya terbesar di Afrika dan salah satu yang terbesar di dunia, Taman Surya Benban dekat Aswan yang diluncurkan pada tahun 2018 sesuai dengan strategi energi terbarukan pemerintah.(res)