(IslamToday ID) – Pemimpin Houthi di Yaman, Abdel Malek menuturkan bahwa pasukanya melihat adanya dua pesawat jet tempur pengintai milik militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang tengah berada di Rafah Gaza.
Belum dapat dipastikan alasan mengapa AS dan Inggris menempatkan kedua jet tempurnya di kota Rafah, namun menurut pimpinan Houthi kedua jet itu sengaja dikerahkan oleh AS dan Inggris untuk membantu Israel dalam mempersiapkan penyerangan di kota Rafah.
Klaim tersebut dilontarkan Malek di tengah memanasnya kondisi kota Rafah pasca Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan militernya untuk menyerbu kota padat pengungsi tersebut.
“Pesawat-pesawat pengintai milik Amerika Serikat dan Inggris berada di garis depan, mereka tampak mempersiapkan rangkaian aksi kriminal berdarah yang ingin dilakukan oleh Israel,” jelas Malek dikutip dari Sky News.
Jauh sebelum perang di Gaza memanas, AS dan Inggris dilaporkan telah menjadi sekutu Israel. Menurut data yang dihimpun Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), selama periode 2010-2022 ada 39 kontrak pengiriman senjata dari Amerika ke Israel yang nilainya mencapai 9,8 miliar dolar AS.
Tak hanya rudal, dalam kontrak kerjasama tersebut AS turut mengirimkan berbagai macam senjata penunjang perang diantaranya bom, , alat peluncur roket, kendaraan perang dan mesinnya, helikopter militer, serta pesawat tempur dan aksesorisnya.
Hubungan mesra yang terjalin antara AS dengan Israel bahkan membuat Washington rela menggelontorkan duit hanya untuk memesan pesawat tempur tambahan demi memperkuat skuadron A-10, F-15 dan F-16 di pangkalan militer Israel.
Hal serupa juga dilakukan Inggris, sejak beberapa tahun terakhir Inggris menjadi negara selanjutnya yang aktif memberikan dukungan kepada Israel untuk terus melakukan serangan ke Gaza.
Bahkan beberapa waktu lalu Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, menyatakan siap untuk mengirim bala bantuan kepada Israel bila mereka membutuhkannya.[sya]