(IslamToday ID) – Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani menegaskan negaranya serius dalam berupaya memfasilitasi dan mencari solusi inovatif mengenai permasalahan di Gaza.
Hal itu bertujuan mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera serta mengakhiri perang dan serangan di wilayah tersebut. Pernyataan itu disampaikan pada konferensi pers yang diadakan Rabu (3/4) malam.
“Kami tetap berkomitmen terhadap proses ini dan berusaha menemukan peluang yang tepat untuk menjembatani kesenjangan tersebut, mengakhiri perang ini, dan memastikan kembalinya para sandera dengan selamat. Kami tidak melihat cara lain untuk mencapai hasil ini selain negosiasi dan diskusi,” ucapnya seperti dikutip dari laman Antara, Kamis (04/4/2024).
Baik Qatar maupun Mesir, lanjutnya, memainkan peran mendasar dan menjamin pembebasan sejumlah besar sandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina.
Sementara, mengenai operasi militer yang ingin dilakukan Israel di Rafah, dirinya mengatakan tidak ada negara yang mendukung operasi di Rafah kecuali Israel, serta tidak masuk akal bila Israel ingin memojokkan hampir 50 persen penduduk Gaza ke daerah yang hanya 10 persen wilayah kantong tersebut, dan kemudian menyerangnya.
Hal itu disebut PM Qatar hanya akan menambah genosida pada genosida yang telah ada dan itu tidak dapat diterima.
Dia pun menyayangkan komunitas internasional yang tidak bertindak sebagaimana mestinya untuk menghentikan perang, karena apa yang dilakukan terhadap rakyat Palestina seharusnya memotivasi komunitas internasional untuk bertindak dan mengatakan cukup sudah karena sudah tidak dapat lagi diterima.
“Jika Israel bertindak tanpa akuntabilitas, kita akan melihat berlanjutnya siklus kekerasan dan eskalasi di wilayah tersebut, dan inilah yang ingin kita hindari,” tandasnya. [ran]