(IslamToday ID) – Perjalanan delegasi ekonomi tingkat tinggi Korea Utara yang dipimpin oleh Menteri Hubungan Ekonomi Eksternal Yun Jung-ho ke Iran pada 23 April silam menimbulkan banyak spekulai mengenai hubungan kerja sama militer antara kedua negara.
Mengutip Sputnik, Kamis (25/4/2024), pertemuan tingkat tinggi itu segera memicu spekulasi di media arus utama Barat bahwa pertemuan Teheran dan Pyongyang ada hubungannya dengan kerja sama militer.
Meski tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kunjungan delegasi Korea Utara ke Republik Islam untuk membicarakan masalah keamanan.
“Meskipun Korea Utara tidak mungkin mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang perjalanan tersebut, hal ini menyoroti kerja sama militer antara kedua negara dan pembangkangan mereka terhadap AS selama bertahun-tahun,” demikian klaim Majalah Time, mengutip sumber yang sama.
Seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) yang menyebut delegasi ekonomi Tingkat tinggi Korea Utara memulai perjalanan ke Republik Islam Iran pada 23 April. Kunjungan tersebut terjadi untuk kali pertama sejak tahun 2019
Kunjungan terakhir yang diketahui dari delegasi Korea Utara ke Iran terjadi pada tahun 2019, menjelang pandemi virus corona. Kelompok ini dipimpin oleh Pak Chol-min, wakil ketua parlemen RRDK, dan berlangsung selama satu minggu.
Meskipun mendapat sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Barat dan sekutunya, kedua negara tetap menjalin hubungan dalam perdagangan energi, perbankan, pertanian, teknologi tinggi, dan pertukaran budaya.
Teheran dan Pyongyang juga melakukan pertukaran diplomatik yang aktif hingga pandemi memaksa RRDK untuk menutup perbatasannya.
Setelah wabah COVID-19 merebak, keduanya bergabung untuk mengatasi tantangan yang muncul di bawah kondisi sanksi yang keras.
Menurut Teheran Times, mantan kepala Organisasi Promosi Perdagangan Iran (TPO) Hamid Zadboum bertemu dengan Duta Besar Korea Utara Han Song-u pada September 2020 untuk membahas perluasan hubungan perbankan dan perdagangan.
Secara khusus, keduanya menekankan untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi sektor swasta masing-masing untuk meningkatkan pembangunan ekonomi.
Delegasi RRDK juga mengusulkan agar Organisasi Promosi Perdagangan Iran dan Komite Pengembangan Perdagangan Korea Utara membentuk Komite Perdagangan Bersama untuk memperluas perdagangan antara kedua belah pihak. [ran]