JAKARTA, (IslamToday) – Politisi Partai Garbi yang juga mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyampaikan kritik keras terhadap KPK. Fahri tegas menyebut KPK itu kotor dan harus segera insaf, jika tidak maka bakal dilempari telur busuk oleh publik.
Pernyataan Fahri itu diunggah di Youtube pada Minggu (27/10/2019) saat diwawancarai oleh Deddy Corbuzier.
Fahri bisa dikatakan adalah sosok yang paling berani mengkritisi kinerja KPK ketika menjadi anggota legislatif. Bahkan, ia menyebut KPK diduga bermain bisnis kasus dengan memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki KPK.
“Kotor lah. Sudah banyak yang kotor di dalam (KPK) tuh. Kalau KPK tidak cepat insaf, lama-lama orang melempar telur busuk ke KPK itu. Bahaya,” kata Fahri.
Ia mengibaratkan di dalam KPK itu seperti partai. Namanya wadah pegawai KPK. Ia menyebut di sana ada kubu-kubu atau geng-geng dan saling serang. Padahal, lembaga hukum itu harus saling menguatkan. “Mana ada lembaga hukum saling serang?” ujarnya.
Fahri juga mengungkap banyak masalah di KPK. Tentu, dugaan tersebut berdasarkan laporan dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Makanya, katanya, KPK tidak suka dengan BPK.
“Badan ini melakukan pemeriksaan kepada KPK. Banyak masalahnya di KPK itu. Gaji pegawai seenaknya, mengelola aset sita terjadi penyelewangan. Aset orang disita dan dijual sendiri, uangnya dikelola sendiri. Itu terjadi dalam temuan BPK,” ucapnya.
Bukan cuma itu, Fahri mengaku juga mendapat laporan dari beberapa lembaga yang memeriksa KPK dan menemukan banyak masalah. Tapi, KPK diduga sempat mengancam lembaga tersebut.
“KPK ngancam, mendatangi. Tolong jangan diungkap, sebab nanti kredibilitas lembaga kami jelek. Seperti teori sapi suci. Ini kan karena mau disembah, jadi dia enggak boleh ada salahnya. Kan tidak fair. KPK boleh mengintip pejabat lain, tapi pejabat lain tidak boleh mengintip pejabat KPK,” pungkas Fahri.
Berulang kali di sejumlah media, Fahri juga tegas menyatakan jika KPK harus dibubarkan. Ia menyebut kerjaan KPK saat ini hanyalah menangkap orang. Fahri juga salah satu anggota legislatif periode kemarin yang membidangi lahirnya UU KPK.
“Saya lihat aneh, karena ada power yang besar tapi tidak dipakai untuk mengatur transisi supaya organisasi terbuka, jaksa jadi baik, polisi jadi baik, DPR jadi baik, pengadilan jadi baik. Kalau ini enggak, dia ungkap persoalan, dia hancurkan semua lembaga. Dan setelah 20 tahun maka seolah-olah lembaga yang credible cuma satu, KPK saja,” kata Fahri. (wip)
Sumber: Gelora.co