JAKARTA, (IslamToday ID) – Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf terus mendengungkan isu radikalisme. Bahkan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi sempat mengaku mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk memberantas radikalisme.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi secara satire turut mengomentari isu yang belakangan memenuhi ruang publik tersebut. “Radikalisme kian menguat. Kita percaya saja,” sindirnya dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (29/10/2019).
Menurut Adhie, dengan kepercayaan yang diberikan rakyat mengenai kekhawatiran pemerintah itu, Jokowi harus segera memanggil para pengurus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Sebab badan ini memiliki tugas membantu presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Dengan kata lain, radikalisme yang bertentangan dengan ideologi Pancasila merupakan bagian dari kerja badan tersebut. “(Jadi) Presiden harus segera panggil Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Tanya, ‘Apa kerja kalian? Kalau tahun depan radikalisme tak juga menurun, saya copot!’,” tutupnya.
Sementara, cuitan terkait radikalisme juga disuarakan oleh politisi PKS, Mardani Ali Sera. Mardani mengatakan 51 orang meninggal dunia saat aksi unjuk rasa digelar sepanjang tahun 2019. Hal itu sebagaimana catatan dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang baru dirilis.
Dalam catatan itu, hanya tujuh orang yang diketahui penyebab kematiannya. Sementara sisanya atau 44 orang tidak diketahui penyebab kematiannya.
Atas alasan itu, Mardani meminta pemerintah yang kerap mendengungkan perlawanan pada radikalisme dan terorisme untuk tidak tutup mata.
“Pemerintah tidak boleh tutup mata atas aksi radikalisme dan terorisme semacam ini yang merenggut nyawa rakyat Indonesia,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (29/10/2019).
Ia mengingatkan bahwa Indonesia masuk dalam anggota Dewan HAM PBB. Untuk itu, kasus pelanggaran HAM semacam itu harus diusut hingga tuntas. “Ayo perangi radikalisme secara benar, jangan karena kebencian atau menutupi masalah-masalah bangsa,” ujarnya. (wip)
Sumber: Gelora.co