JAKARTA, (IslamToday ID) – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menduduki posisi sebagai Komisaris Utama Pertamina sudah seperti anak emas. Ia tidak perlu bekerja pun fungsi pengawasan perusahaan plat merah tersebut tetap akan berjalan dengan sangat baik.
Demikian disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ilham Bintang dalam Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (27/11/2019) malam. Acara diskusi yang disiarkan TVOne ini mengangkat tema “Bisakah Ahok Membasmi Mafia Migas?”
Menurut Ilham, Ahok merupakan sosok yang lemah dan dimanja. Mantan narapidana penistaan agama itu diberi singgasana terbaik layaknya anak emas. “Ahok ini lemah banget. Dia kayak baby, kayak anak emas yang didudukkan di kursi,” ujarnya.
Sebagai anak emas, Ahok mendapat banyak bantuan dari para ahli pengawasan. Tidak tanggung-tanggung, Menteri BUMN Erick Thohir memasangkannya langsung dengan Wakil Menteri (Wamen) BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.
Tak cukup dengan Budi Gunadi, Ahok juga dibantu oleh Condro Kirono, seorang polisi berpangkat jenderal bintang tiga sebagai komisaris. “Buat apa ada Ahok kalau ada jenderal bintang tiga dan Wamen di situ?” tanyanya.
Komentar miring juga disampaikan oleh mantan Juru Bicara
Presiden Gus Dur, Adhie Massardi. Pertama, Adhie mengibaratkan penunjukan
Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina seperti sebuah mobil ambulans yang
melintasi sebuah jalanan padat di Jakarta.
“Di jalanan sekitar Mampang tiba-tiba ada
ambulans, saya dan lain-lain minggir. Tapi saat ambulans lewat, yang lainnya ngikutin dari belakang. Saya bilang ini
salah satunya Ahok, karena situasinya mencari manfaat ngikut sirine ambulans (agar tak kena macet),” tutur Adhie juga di
acara ILC TVOne.
Pun demikian dalam
pembahasan soal Pertamina dan Ahok. Menurutnya, Pertamina dan Ahok ibarat air
dan minyak. “Ini tidak nyambung,”
tegasnya.
Hal lain yang dicermatinya adalah sikap beberapa
tokoh yang berubah haluan dalam menyikapi Ahok. Seperti hanya Abraham Lunggana
atau Lulung yang sempat bersahabat dengan Ahok kini bermusuhan.
Pun demikian dengan Wasekjen DPP Partai Golkar, Maman
Abdurrahman yang sempat kontra dengan Ahok kini berbalik mendukung. “Saya
jadi teringat jokes-nya Gus Dur kepada
Castro di Havana dulu,” lanjut Adhie.
“Ada tiga orang di dalam penjara. Yang dua nanya, kamu masuk
penjara karena apa? Saya menentang Ahok. Kamu? Saya mendukung Ahok. Nah yang
dua ini nanya (ke orang ketiga), kamu siapa? Saya Ahok. Jadi situasinya seperti
ini sekarang,” tandasnya. (wip)
Sumber: Rmol.id