JAKARTA, (IslamToday ID) – Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin mengatakan kelangkaan gula pasir di pasar terindikasi besar karena ada permainan mafia. Pasalnya, ada prediksi permintaan pasar meningkat jelang bulan Ramadan dan Lebaran dan perkiraan akan terjadi defisit gula konsumsi pada tahun ini.
“Bisa jadi ada yang nimbun untuk ambil untung besar, karena pasokan gula berkurang baik produksi dalam negeri maupun gula impor. Pemicu utamanya akibat ratio stok/konsumsi masih relatif tinggi yang diperkirakan sebesar 89,06 juta ton (50,45 % dari konsumsi total),” kata politisi PKS ini, Selasa (18/2/2020).
Legislator asal Sulawesi Selatan ini menyarankan kepada pemerintah agar turun tangan. Salah satu hal tegas yang perlu dilakukan adalah menurunkan Satgas Pangan.
“Satgas Pangan harus bertindak tegas mengatasi spekulan yang sengaja menumpuk gula pasir. Ini perlu dilakukan agar langkanya gula di pasar tidak sempat terjadi dan gejolak harga dapat dikendalikan,” ucap Andi.
Ia juga mengingatkan Presiden Jokowi untuk turun tangan terkait kian banyak kasus penimbunan pangan seperti gula pasir dan bawang putih, serta bahan pokok lainnya. Komoditas pangan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak jangan sampai dipermainkan.
“Saya menyarankan pada Bapak Presiden jangan hanya mendengar orang di sekitarnya saja, tapi juga mendengar dari berbagai kalangan. Dengan demikian akan mengetahui kondisi objektif mengenai pangan. Jangan hanya ABS (asal bapak senang). Jika sudah kejadian barang komoditas pangan pokok langka dan atau mahal, maka yang sengsara adalah rakyat kecil,” jelas Andi.
Ia menilai pemimpin negara kita terlalu fokus pada upaya rencana pemindahan Ibukota Negara. Akibatnya, ketika terjadi persoalan-persoalan yang esensi terjadi pada masyarakat, pemerintah kurang sensitif.
“Presiden Jokowi jangan fokus kepada pemindahan Ibukota Negara saja, tapi juga bisa menjaga harga pangan tetap stabil,” katanya.
Sebelumnya, ada kelangkaan gula pasir di pasar dan minimarket. Tahun ini, stok gula sedikit sehingga harga gula naik di pasar. Akibatnya, untuk mendapatkan gula retail di minimarket maupun swalayan saat ini mulai susah.
Masyarakat juga khawatir karena bukan hanya harga yang naik, tapi pembelian pun dibatasi. Kini harga gula pasir sudah di atas HET yang Rp 12.500 per kg dan mencapai Rp 13.000-14.000 per kg.
“Saya berharap pemerintah mampu menyediakan stok gula hingga bulan puasa dan Lebaran ini dengan aman lewat meminimalisasi impor. Upaya-upaya antisipasi yang sudah dilakukan sejak tahun lalu mesti mampu diterapkan saat ini. Bukti kerja dan kinerja pemerintah di bidang pangan adalah ketika menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran, harga stabil dan produk tidak langka,” tutup Andi. (wip)
Sumber: Fraksi.PKS.id