IslamToday ID –Sejumlah artis turut menjadi buzzer Rancangan Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Beberapa diatara mereka mengaku mendapat bayaran Rp 5 juta hingga Rp 10 juta untuk menaikan tagar #IndonesiaButuhKerja.
Salah satunya, Ardhito Pramono. Pria yang menjadi musisi ini mengaku dihubungi dan dibayar Rp 10 juta untuk setiap cuitan. Namun ia mengaku tidak tau jika tagar #IndonesiaButuhKerja berkaitan dengan RUU Omnibus Law yang menjadi polemic dan menuai banyak kritik.
“Betul bahwa saya menerima brief untuk ikut dalam kampanye tagar #IndonesiaButuhKerja dan menerima bayaran. Seperti kerja sama saya dengan sebuah brand. Namun dalam brief yang saya terima dari publicist saya, tidak ada keterangan tentang Omnibus Law. Apakah saya bertanya sebelumnya? Ya, saya bertanya,” jelasnya.
Ardhito menuturkan, sebenarnya ia sempat menanyakan tujuan dari kampanye tersebut. Namun, pihak yang memberi job memastikan tagar bahwa tagar #IndonesiaButuhKerja tidak terkait dengan politik.
“Jawaban publicist saya; tidak. Tujuannya hanya membuat tenang di tengah pandemic karena akan adanya lapangan pekerjaan nantinya. Saya diminta membuat tulisan sesuai dengan harapan saya,” ungkapnya
“Saya bertanya karena saya hanya musisi, enggak paham politik dan tidak punya pengetahuan akan isu-isu tersebut, sehingga saya tidak ingin digiring ke ranah yang tidak saya pahami,” ujarnya
Akibat Job itu, ia seolah dianggap tidak berempati terhadap para buruh yang merasa dirugikan dan menolak RUU tersebut. Adit meminta maaf atas ketidaktauannya dan memastikan akan mengembalikan uang yang ia terima.
“Atas ketidaktahuan dan seakan seperti nirempati kepada mereka yang memperjuangkan penolakan terhadap RUU ini, saya mohon maaf,” pungkasnya
Penyesalan juga disampaikan oleh presenter Aditya Fadilla. melalui akun twitter @adit_insomnia, ia mengungkapkan keterlibatannya dalam melambungkan tagar #IndonesiaButuhKerja.
Pekerjaan itu didapat dari temannya seprofesi. Adit mengaku mendapat bayaran Rp 5 juta untuk tiap cuitan. Namun belakangan ia baru tahu jika tagar itu berhubungan dengan RUU Omnibus Law. Dit menyesal menerima pekerjaan itu, dan mengaku untuk mengembalikan uang yang ia terima.
“Saya sudah komunikasi sama teman yang menawarkan pekerjaan ini untuk mengembalikan duit yang saya terima,” kata dia
Seperti dilasir fajar.co.id, setidaknya ada 22 artis dan public figure yang melambungkan tagar #IndonesiaButuhKerja. Namun sebagian besar menghapus postingannya, sebab tagar tersebut menuai polemik. Sebanyak 22 artis dan public figure tersebut adalah;
- Gofar Hilman
- Inul Daratista
- Cita Citata
- Valentino ‘Jebrett’ Simanjuntak
- Rigen Rakelna & Boris Bokir
- Aruan Marsha
- Kim Kurniawan (Pesepakbola)
- Gisella Anastasia
- Gading Marten
- Siti Badriah
- Gritte Agatha
- Fitri Tropica
- Gita Bhebhita
- Caesa Gunawan
- Zahwa Aqilah
- Ismed Sofyan (Pesepkabola)
- Ardhito Pramono
- Adhe Giovani (Youtuber)
- Alain Goenawan (Video Director)
- Tiyo Adji (Youtuber)
- Aisya Fabien (Podcaster)
- Adit Insomnia
Sementara itu, Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengklaim pemerintah tidak pernah menjalin kerja sama dengan artis dan influencer untuk mempromosikan RUU Omnibus Law Cipta Kerja . Menurutnya, unggahan para artis adalah spontanitas, bukan arahan pemerintah. Namun ia mengaku tidak tahu mengapa dukungan itu bisa diunggah para artis dalam waktu bersamaan.
“Itu spontanitas. Enggak ada arahan dari pemerintah,” ujar Donny saat dihubungi, Kamis (13/8/2020) seperti dikutip dari CNN Indonesia
Menurut Donny, unggahan para artis dan influencer tersebut adalah bentuk kepedulian terkait pembahasan RUU Ciptaker
“Saya kira mereka sebagai warga negara mungkin punya perhatian, kepedulian terhadap RUU tersebut sehingga spontan memberi dukungan. Kalau kenapa bisa barengan, ya enggak tahu,” ujarnya. (AS)