ISLAMTODAY ID — Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan pihaknya membutuhkan kader PDIP yang punya semangat bertarung tinggi.
Megawati pun kembali menyinggung soal generasi milenial agar tidak dimanja. Ia juga mengingatkan agar faham sejarah.
“Apa lagi parpol yang mereka lihat ‘oh rakyat senang dengan PDIP’. Saya enggak butuh orang seperti itu. Yang teken ketua umum, go, pergi kamu. Saya butuh yang dari kader PDIP punya jiwa raga dengan fighting spirit. Maka saya bilang, jangan manjakan milenial,” jelas Megawati dalam Rakorbidnas Gerakan Menanam Pohon Kepala Daerah PDIP se-Indonesia secara virtual, Sabtu (31/10).
Mega mengakui lebih baik kehilangan kader yang tak memiliki semangat memberikan kemajuan bagi partai dan bangsa.
Singgung Milenial
“Apa baktinya untuk negeri? Milenial tahun 80 lah. Ya kalian-kalian ini mungkin masih ada yang masuk (kategori). Ya terus mejeng-mejeng doang, ngamuk saya. Harus berbuat. Kalau tidak, ya monggo mundur saja dari partai ini. Cari makan bisa kok di tempat lain, jadi pengusaha dan lain-lain,” tandasnya.
Megawati mengatakan setiap pernyataan yang ia lontarkan bertujuan demi kebaikan bangsa. Mega menyebut tak bertujuan untuk menjelekkan pihak tertentu.
“Jengkelnya saya ini, saya enggak ada kok perbuatan menjelekkan orang. Saya hanya ingin untuk Indonesia Raya. Saya udah cuek, ini generasi yang akan datang, sanggup kah dia berjuang seperti yang namanya kita, yang namanya selalu dibilang pejuang sampai bisa membuat Indonesia merdeka,” tandas Megawati.
Terlebih, tak ada garansi Indonesia tak dapat kembali dijajah karena kekayaan yang dimiliki. Oleh karena itu, ia selalu berpesan agar seluruh pihak berkontribusi bagi bangsa.
“Pertanyaan berikutnya, apakah suatu garansi bahwa mungkin kita bisa dijajah lagi? Enggak ada garansinya 350 tahun lho, gara-garanya apa sih, kan mendengar adanya rempah-rempah waktu itu,” jelasnya.
“Yang menjajah kita itu bukannya prajurit dulu, tahu enggak sejarah? Yang menjajah kita itu sebuah perusahan Belanda VOC?,” tandas Megawati.[IZ]