ISLAMTODAY ID — Kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang disambut lautan manusia dinilai merupakan fenomena langka. Hal itu diungkapkan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Professor Jimly Asshiddiqie.
“Fenomena HRS ini langka,” kata Jimly melalui akun twitternya Selasa (10/11/2020)
Fenomena langka tersebut diduga sebagai respons akar rumput atas perlakuan yang salah terhadap HRS.
Di mata Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini, kasus yang menerpa Rizieq dipenuhi berbagai intrik-intrik kebencian, permusuhan dan perlakuan yang salah olah pemegang kekuasaan. Akibatnya, masalah HRS menjadi berlarut-larut.
“Masalahnya berlarut karna perlakuan kekuasaan yang salah, dihadapi dengan ideologi dan teologi permusuhan dan kbencian. Bukan rukunkan dan mendamaikan,” jelasnya.
Jimly menambahkan, tak hanya kasusnya yang berlarut larut, penanganan dan pendekatan yang salah dalam juga memicu meluasnya permusuhan. Misalnya ‘perang’ kata-kata antara para pendukung dan pembenci.
“Kata dibungkam kata, lovers dibabat haters, permusuhan meluas, tanpa solusi. Pdhl action selalu lebih efektif dari retorika,” katanya.
Seperti diketahui, kepulangan HRS ke tanah air dari Saudi Arabia disambut ratusan ribu orang . Berbagai tokoh juga menyampaikan selamat atas kembalinya HRS.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD atas nama pemerintah mengatakan bahwa kepulangan HRS ke tanah air merupakan hak yang harus dilindungi.
“Dulu juga waktu pergi kita berikan haknya bukan karena kita minta untuk pergi. Sekarang mau pulang kita berikan haknya karena dia warga negara haknya harus dilindungi,” ujar Mahfud di Jakarta, Senin (9/11/2020).
Mahfud menegaskan, pemerintah tidak melarang masyarakat menyambut kedatangan HRS. Namun Mahfud mengimbau agar penyambutan dilaksanakan dengan tertib.
“Silakan menjemput tapi tertib, rukun dan damai seperti yang selama ini dianjurkan oleh Habib Rizieq,” kata Mahfud. [AS]