(IslamToday ID) – Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhamadiyah Busyro Muqoddas mengingatkan masyarakat luas agar insiden tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) tidak menutupi kasus-kasus korupsi yang sedang marak akhir-akhir ini.
“Jangan sampai perkara ini menutup kesadaran kita bersama. Sebab, ada potensi terjadinya kejahatan dalam bentuk lain yaitu korupsi,” katanya, Rabu (9/12/2020).
Busyro yang juga pernah menjabat sebagai Ketua KPK menggantikan Antasari Azhar tersebut mengatakan, saat ini kejahatan korupsi makin terstruktur, sistematis, dan masif. “Saat ini tidak hanya pandemi Covid-19 tetapi juga pandemi korupsi,” katanya.
Empat menteri yang diproses hukum oleh KPK selama periode Presiden Jokowi menunjukkan korupsi makin tersistem. Artinya, terdapat problem besar yang mesti diselesaikan bersama. “Praktik korupsi adalah musuh bersama,” ujarnya seperti dikutip dari Republika.
Menurut sarjana hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut, persoalan atau penanganan korupsi tidak hanya pekerjaan polisi atau KPK saja. Namun, jauh dari itu melibatkan semua aspek masyarakat tanpa terkecuali.
Sebab itu, ia mengingatkan jangan sampai kejadian tewasnya enam laskar FPI bisa melupakan atau membuat masyarakat lengah, sehingga terjadi kejahatan korupsi. Ia mengatakan semakin hari, upaya mewanti-wanti atau mewaspadai praktik korupsi membutuhkan pencermatan lebih oleh semua elemen masyarakat. “Ini sebagai bentuk tanggung jawab demokrasi,” katanya.
Terakhir, Busyro berharap pihak-pihak terkait mengusut tuntas dan secara terbuka menangani kasus kematian enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. [wip]