(IslamToday ID) – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengalami tiga kali guguran lava pijar pada hari Ahad (10/1/2021). Guguran lava itu terjadi di rentang pukul 06.00 hingga 12.00 WIB.
Data seismik menunjukkan guguran-guguran lava memiliki jarak luncur maksimum 400 meter ke arah hulu Kali Krasak. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Lalu, ada 43 gempa guguran, 8 gempa hembusan, 48 gempa fase banyak, 11 gempa vulkanik dangkal, dan 2 gempa tektonik jauh. Suhu 19,5-28,5 derajat celcius, kelembaban 67-80 persen, dan tekanan udara 653,2-686,8 milimeter merkuri.
Sejak pukul 12.44 WIB sekitar puncak terpantau hujan intensitas 29 milimeter, yang masih berlangsung sampai Ahad (10/1/2021) sore. Karenanya, BPPTKG mengingatkan masyarakat yang beraktivitas sekitar sungai berhulu Merapi agar meningkatkan kewaspadaan.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, sampai saat ini status aktivitas Gunung Merapi masih siaga atau level III. Karenanya, penambangan di alur sungai-sungai berhulu di Merapi dalam KRB III direkomendasikan dihentikan.
“Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Merapi,” kata Hanik seperti dikutip dari Republika.
Ia turut meminta Pemkab Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait upaya-upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi. Yang mana, Hanik menekankan bisa terjadi setiap saat.
“Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” ujar Hanik. [wip]