(IslamToday ID) – Selama 10 tahun terakhir Indonesia mengeluarkan investasi 2 miliar dolar AS atau Rp 28 triliun (kurs Rp 14.000) untuk eksplorasi minyak dan gas (migas). Namun hasilnya tidak ditemukan minyak (dry-hole).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji. Ia mengatakan masalah eksplorasi sudah masuk ke tahap yang lebih serius, eksplorasi di Indonesia timur bisa bikin takutnya investor.
“Spend 2 billion dollar 2010- 2020 dry hole, jadi memang kita sudah dalam tahap lebih serius eksplorasi di timur bisa bikin takutnya investor, tidak semata-mata kita ada potensi tawarkan,” katanya di Webinar Forum Geologi Nasional, Selasa (23/03/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan mengenai data dari eksplorasi yang dry hole sedang dikaji datanya. Karena perlu divalidasi terlebih dahulu angkanya. “Datanya perlu dikumpulkan dikaji, saya sampaikan untuk prioritas,” kata Tutuka seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Menurutnya, pemerintah memiliki keterbatasan dana dalam melakukan eksplorasi oleh karena itu pelaksanaan eksplorasi berdasarkan mana yang menjadi prioritas. Sehingga tidak semua dari 68 cekungan yang ada dilakukan eksplorasi.
“Pemerintah itu laksanakan berdasarkan prioritas, keterbatasan dana nggak semua, ada 68 cekungan belum dieksplorasi tapi prioritas. Arahnya ke mana akan memanfaatkan dana secara lebih bijaksana,” tuturnya.
Eksplorasi menjadi salah satu langkah dalam mengejar target produksi 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 mendatang. Demi menyukseskan target ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Badan Geologi untuk menggencarkan eksplorasi migas.
Ia meminta agar Badan Geologi bisa menyediakan data terkait wilayah kerja (WK) yang berkualitas, sehingga mampu meningkatkan peluang ditemukannya cadangan migas baru.
“Target produksi 1 juta barel (per hari), Badan Geologi harus mampu sediakan data WK yang berkualitas dan mampu tingkatkan peluang ditemukannya cadangan migas yang baru, baik di wilayah mature maupun frontier,” ujarnya. [wip]