(IslamToday ID) – Imam di Islamic Center of New York Shamsi Ali turut bersuara terkait polemik dipanggilnya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) oleh pihak rektorat setelah mengunggah meme “Presiden Jokowi The King of Lip Service”.
Ia menilai tindakan rektorat memanggil para pengurus BEM UI itu sebagai sebuah pembungkaman. Ia pun meminta para mahasiswa untuk terus menyuarakan kebenaran.
“Membungkam mahasiswa itu sama membungkam masa depan bangsa. Jangan ego kekuasaan menjadikan masa depan bangsa dikorbankan. Untuk mahasiswa, teruslah buka mata. Katakan yang benar sebagai benar… Itu ciri intelektualitas,” tulis Shamsi Ali di akun Twitter-nya @ShamsiAli2, Selasa (29/6/2021).
Di tempat lain, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Nofrian Fadil Akbar meminta rektorat perguruan tinggi tidak menjadi alat pemerintah untuk membungkam gerakan mahasiswa.
Hal itu ia sampaikan untuk mendukung BEM UI yang dipanggil rektorat karena mengkritik Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service.
“Jangan sampai rektorat atau kampus dijadikan alat oleh pemerintah membungkam gerakan mahasiswa,” kata Fadil seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia berharap rektor dan pejabat kampus UI melihat sikap BEM UI tersebut semata-mata sebagai bentuk kritik. Terlebih, BEM UI sudah memiliki kajian ilmiah sehingga menyimpulkan hal demikian.
Menurutnya, sikap BEM UI ini merupakan bentuk ekspresi dalam menyatakan pendapat yang dilindungi oleh konstitusi.
“Rektor itu jangan sampai bungkam gerakan yang dilakukan mahasiswa. Gerakan mahasiswa kan keresahan masyarakat juga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fadil menyerukan agar seluruh mahasiswa di Indonesia tidak takut terhadap segala pembungkaman yang dilakukan pihak-pihak tak bertanggung jawab. Menurutnya, mahasiswa tak akan bungkam meski terus ditekan.
“Saya juluki mahasiswa itu seperti per. Semakin ditekan, loncatannya makin tinggi dan makin besar. Jangan takut,” katanya.
Julukan King of Lips Service atau Raja Membual itu diberikan BEM UI kepada Jokowi lewat serangkaian gambar yang disunting dan diunggah dalam akun Twitter @BEMUI_Official.
Atas tindakannya tersebut, pengurus BEM UI lantas dipanggil Direktur Kemahasiswaan UI Tito Latif Indra setelah mengunggah konten tersebut pada Ahad (27/6/2021). Pihak UI meminta penjelasan dari unggahan BEM UI tersebut. [wip]