ISLAMTODAY — Badan Urusan Logistik (Bulog) dilaporkan telah mengganti beras bantuan sosial (bansos) menggumpal yang diterima warga di Pandegalang, Banten pada Selasa lalu.
Kabag Humas Perum Bulog Tomi Wijaya mengatakan beras menggumpal telah itu diganti dengan beras berkualitas baik.
Tomi menuturkan seluruh beras bantuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ada di kantor Kelurahan Pandeglang juga sudah ditarik dan diganti seluruhnya.
“Begitu ada informasi beras yang menggumpal, kami segera melakukan pengecekan dan memutuskan menarik dan menggantinya hari itu juga,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Juma t(6/8).
Tomi juga menegaskan pihaknya tidak memiliki niatan sama sekali untuk mengecewakan warga.
Menurutnya, peristiwa tersebut merupakan insiden yang tidak diinginkan siapa pun, termasuk Bulog.
“Kami juga memohon maaf kalau sempat muncul kekhawatiran,” jelasnya.
Tomi menjelaskan insiden beras menggumpal seperti batu terjadi lantaran hujan saat proses pembongkaran beras yang berlangsung di kantor Kelurahan Pandeglang pada Selasa lalu.
Hal itu, mengakibatkan ada beberapa karung kemasan 10 Kilogram beras bantuan PPKM terkena siraman hujan sehingga isinya menggumpal.
Sesuai hasil penelusuran dan laporan yang dia terima, beras pengganti langsung didatangkan dari gudang Bulog.
Sementara, beras bantuan PPKM lainnya sudah diterima dengan baik oleh warga.
“Manajemen Bulog sendiri sudah mengaktifkan peran tim pengawasan dan evaluasi yang memang sengaja dibentuk untuk menyelesaikan hal-hal seperti ini,” tandas Tomi.
Sebelumnya, Bulog memastikan beras yang disalurkan dalam program Bantuan Beras PPKM kepada 28,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia berkualitas baik dan sesuai ketentuan.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan kualitas dan kuantitas jumlah beras akan terus dipantau melalui manajemen pengawasan kualitas atau quality control management.
“Kami sudah membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras yang disalurkan sesuai dengan ketentuan,” papar Suyamto pekan lalu.
Bansos Beras Serupa “Batu”
Bantuan beras yang sudah tidak layak makan gegerkan warga Kelurahan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Beras tersebut dikirim melalui PT Pos Indonesia dan saat karung dibuka bentuknya bulat seperti batu berwarna kecokelatan.
Di karungnya tertulis ‘Bantuan Beras PPKM 2021’ yang disalurkan untuk warga Pandeglang pada Senin-Selasa, 2-3 Agustus 2021. Masih dalam karung yang sama, juga terdapat tulisan ‘Beras Bulog Medium 10 Kg’.
“Beras dari Bulog bantuan PKH. Saya balikin lagi ke kelurahan, bawa dua karung. Beras ini enggak bisa dimakan, merasa kecewa,” kata Uki, kata warga setempat saat ditemui di kantor Kelurahan Pandeglang, Kamis (5/8/2021).
Menurut Lurah Pandeglang, M Apendi, beras itu berasal dari Bulog yang dikirim melalui PT Pos Indonesia. Pihak kelurahan hanya menyediakan tempat untuk penyerahan beras, kemudian dibagikan langsung ke masyarakat oleh PT Pos.
“Yang menyalurkan langsung adalah PT Pos, kami tidak tahu beras seperti ini. Kami kaget, karena kami hanya menyediakan tempat saja. Mekanisme penyaluran itu PT Pos,” katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Apendi mengaku baru pertama kali mendapatkan beras yang kualitasnya buruk dan tidak bisa dimakan oleh manusia. Ia mengklaim, jika ada bantuan yang disalurkan melalui kelurahan, dirinya selalu memeriksa terlebih dahulu. Jika tidak sesuai, akan dikembalikan ke pemilik asalnya.
“Kami laporkan ke pimpinan untuk mengetahui dan menindaklanjuti temuan beras seperti ini. Karena ini ditulisnya beras premium. Baru pertama kali terjadi. Biasanya ada bantuan sembako kami teliti dulu, kalau tidak sesuai kami koordinasi dengan Dinas Sosial,” ujarnya
Kemudian PT Pos Indonesia Cabang Pandeglang mengaku hanya bertugas mengirim beras. Sedangkan penyedia dan yang mengetahui kualitasnya dari PT Bulog.
“Kami hanya sebagai transporter saja. Kaitan kualitas berasnya, menjadi ranah penyedia, Bulog,” kata Andri Maulana, Manager PT Pos Indonesia Cabang Pandeglang.
Dikonfirmasi, pihak Bulog tak menampik temuan ini karena bisa saja beras tersebut kondisinya sudah tidak layak dikonsumsi akibat faktor cuaca sebelum diterima oleh warga.
“Jadi kalau dilihat dari kondisinya, itu sepertinya karena faktor cuaca. Soalnya kami dapat laporan tadi, pas berasnya diturunkan itu kondisi di sana sedang hujan besar. Kemungkinan itu kena ke berasnya sehingga mempengaruhi kualitasnya juga,” kata Kepala Bulog Sub Divre Pandeglang-Lebak M Wahyudin seperti dikutip dari DetikCom, Kamis (5/8/2021).
Sebagai penyedia, Wahyudin menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan anak perusahaan PT Pos yaitu PT Pos Logistik untuk distribusi bantuan beras kepada warga selama PPKM. Seharusnya, katanya, tanggung jawab soal kualitas beras itu ada di tangan PT Pos yang memang menyalurkannya secara langsung kepada penerima.
“Karena kami sebagai penyedia itu sudah memastikan beras yang mau disalurkan kepada warga kondisinya betul-betul terjaga. Jadi kan begini alurnya, setelah keluar dari gudang Bulog, beras-beras ini kemudian dibawa oleh Poslog (PT Pos Logistik). Sebetulnya tugas kami sudah putus di sana, karena dari tim PT Pos juga punya petugas untuk mengecek kembali kualitas beras-beras tersebut sebelum diterima oleh warga,” ungkapnya.
Meski begitu, Wahyudin tak mau menyalahkan pihak manapun terkait temuan beras “batu” tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Pos supaya kejadian ini tidak terulang lagi nantinya.
“Kami akan koordinasikan dengan PT Pos. Intinya, jangan sampai terjadi lagi karena ini kan merupakan bantuan yang dinantikan oleh masyarakat, apalagi yang terdampak dengan pandemi Covid-19,” ucapnya.
Pihaknya juga memastikan akan mengganti semua beras yang sudah tidak layak dikonsumsi tersebut. Jika warga lainnya menemukan kualitas beras serupa, ia berharap temuan itu bisa segera dilaporkan ke pihak desa atau kelurahan setempat supaya bisa diganti dengan kualitas yang lebih layak untuk dikonsumsi.
“Temuan ini bukan cuma di Pandeglang soalnya, di Lebak juga ada. Tapi kami pastikan barangnya akan diganti, tinggal dilaporkan saja jika memang masyarakat ada yang menemukan barang yang mereka terima kondisinya sudah seperti itu,” pungkasnya.[IZ]