(IslamToday ID) – Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Presiden Jokowi sepakat menolak keberadaan Israel selama Palestina tidak diakui sebagai sebuah negara. Keduanya berdiskusi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (6/10/2021).
Said mengatakan dirinya dan Jokowi punya pemikiran yang sama tentang konflik Palestina dan Israel. Keduanya memihak pada kemerdekaan Palestina.
“Selama Israel tidak mengakui negara Palestina, maka Indonesia tidak akan mengakui negara Israel secara politik,” kata Said seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia menyampaikan PBNU dan Jokowi sejalan soal kemandirian bangsa. Mereka sependapat untuk tidak terpengaruh kepentingan luar, khususnya soal sikap terhadap Palestina-Israel.
Ia mencontohkan sikap tegas PBNU kepada Israel dua tahun lalu. Kala itu, PBNU menolak undangan Israel.
“NU ditawari berkunjung ke Israel, saya tolak. Selama Israel belum mengakui Palestina, saya tidak akan datang. Kalau sudah saling mengakui, ayo,” tutur Said.
Said menemui Jokowi dengan niat melaporkan rencana PBNU mengadakan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung.
Pada pertemuan itu, keduanya juga membahas banyak hal. Mereka membahas pandemi Covid-19, pembangunan infrastruktur, hingga penanganan pandemi Covid-19.
Pada Ahad (3/10/2021) malam, Presiden Palestina Mahmoud Abbas sempat menggelar pertemuan dengan Menteri Kesehatan Israel Nitzan Horowitz di Ramallah, Tepi Barat. Pertemuan keduanya dinilai menjadi pertanda perbaikan hubungan antara Palestina dan Israel.
Abbas menginginkan pembentukan negara Palestina dengan wilayah meliputi Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Wilayah itu dicaplok Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967 silam.
Horowitz juga mengunggah foto pertemuan dia dan Abbas di Twitter. “Kami berbagi misi: untuk menjaga harapan perdamaian dalam kerangka solusi dua negara,” tulis Horowitz. [wip]