(IslamToday ID) – MUI Sumatera Barat (Sumbar) prihatin dan menanggapi keras atas pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama merupakan hadiah negara yang spesifik untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan umat Islam secara umum.
“Bila pernyataan Yaqut diamini oleh NU, umat Islam di luar NU harus segera mengambil sikap karena kemerdekaan yang diperjuangkan seluruh umat bukanlah untuk menyerahkan kendali leher kita kepada sekelompok orang. Tak perlu disurukkan lagi!” ungkap Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar seperti dikutip dari Pikiran Rakyat, Senin (25/10/2021).
Guya Gusrizal menulis berjudul ‘Kalau Hanya untuk NU, Jadikan Saja Kemenag NU, Kami di Luar!’ yang diunggah melalui akun Facebook Buya Gusrizal Gazahar, Ahad (24/10/2021).
Ia pun mengungkap rahasia umum bahwa selama ini untuk mengisi jabatan tertentu dalam berbagai posisi di Kemenag, haruslah dari orang-orang yang sesuai dengan pernyataan Yaqut tersebut.
“Selama ini, banyak pihak merasa segan untuk menyebutkan perkara ini demi menjaga persatuan umat,” ungkap ulama lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir ini.
Sekarang, lanjut Buya Gusrizal, segala perasaan ketidaknyaman atas sikap dan perlakuan yang tertahan di dalam dada, seperti tak berguna lagi untuk disimpan walaupun demi kesatuan umat dan bangsa.
Alasannya, pernyataan yang dilontarkan Yaqut dengan segala arogansi dan pemutarbalikan sejarah bangsa, telah menafikan peran umat dan mengumandangkan penjajahan sosial oleh sekelompok umat terhadap yang lain.
“Saya berharap organisasi sebesar NU tidak diam saja ketika mengetahui komentar Yaqut ini, karena saya banyak mengenal tokoh NU yang tak terlintas dalam benak saya, akan berpandangan sama dengan pernyataan Yaqut tersebut,” ungkap Buya Gusrizal.
“Tapi kalau semua mereka bersikap diam, sangat disayangkan kalau kita harus berkata, ‘Ambillah Kemenag itu oleh tuan-tuan, tapi kami bukanlah budak yang bisa tuan-tuan kendalikan’,” tandasnya. [wip]