(IslamToday ID) – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menilai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman merupakan sosok yang paling populer untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Menurutnya, Dudung akan menjadi KSAD setelah Andika resmi menjabat Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa purna tugas pada akhir November 2021.
“Pak Dudung Pangkostrad paling populer untuk menggantikan KSAD, tanpa mengesampingkan para jenderal bintang tiga lainnya,” kata Bobby seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (3/11/2021).
Sementara itu, Ketua Yayasan Koalisi Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean berpendapat siapa pun yang jadi Panglima TNI harus mampu memimpin institusi pertahanan itu.
“Loyal kepada bangsa dan negara serta loyal kepada presiden sebagai panglima tertinggi. Selain itu harus bisa memelihara kerja sama yang baik dengan Polri,” ucap mantan politikus Partai Demokrat itu seperti dikutip dari JPNN.
Selain mengenai penunjukan Jenderal Andika sebagai calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun per 1 Desember 2021, Ferdinand juga mendengar bisik-bisik mengenai calon KSAD.
“Saya dengar bahwa KSAD akan dijabat oleh Kasum TNI, tetapi ini saya tidak tahu kebenarannya sejauh mana,” tandasnya.
Terpisah, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan posisi KSAD harus segera diisi saat pelantikan Andika menjadi Panglima TNI. Namun, menurutnya, belum ada nama calon pengganti Andika sebagai KSAD hingga saat ini.
“Nanti pada saat pergantian panglima pelantikan, nah itu tentu saja harus segera pengisian KSAD yang baru,” kata Pratikno.
Sebelumnya, DPR menerima Surat Presiden (Surpres) mengenai pencalonan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI.
“Presiden usulkan satu nama untuk mendapat persetujuan. Karena itu Pak Mensesneg, presiden menyampaikan Surpres mengenai usulan calon Panglima atas nama Jenderal Andika Perkasa,” ujar Ketua DPR RI Puan Maharani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Setelah mendapat usulan nama itu, pihaknya akan memproses lewat uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di Komisi I DPR. “Komisi I akan melakukan fit and proper test terhadap calon,” lanjutnya. [wip]