(IslamToday ID) – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menyatakan kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bagi bangsa bukan hanya sekadar wadah perkumpulan para cendekiawan muslim. Lebih dari itu, ICMI telah menjadi simbol perkembangan gelombang perubahan umat Islam Indonesia sejak dibentuk pada tiga dekade silam.
“Bangsa ini telah menyaksikan kiprah ICMI dalam berbagai aspek penting yang membawa Indonesia ke arah kemajuan,” kata Wapres saat meresmikan pembukaan Muktamar ke-7 dan Milad ke-31 ICMI Tahun 2021 di Hotel Grand Asrilia, Bandung, Sabtu (4/12/2021).
Ia menjelaskan, sejak lahir ICMI bersama MUI menginisiasi pendirian Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama di Indonesia, lalu penerbitan Harian Republika sebagai suara umat Islam.
ICMI mendirikan Asuransi Tugu Mandiri dan Asuransi Takaful, lalu bersama-sama dengan MU, NU, dan Muhammadiyah, membentuk Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) sebagai wadah penguatan kegiatan kewirausahaan.
Selain itu, ICMI juga mengenalkan konsep bank wakaf, yang kemudian dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat, membantu menanggulangi radikalisme di kampus-kampus melalui program kajian Al-Qur’an dan sains.
Wapres menyebut kehadiran ICMI menunjukkan kemajuan suatu bangsa tidak dapat terlepas dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut haruslah tetap diiringi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Layaknya dua sisi mata uang, ilmu dan takwa tidak terpisahkan. Ilmu pengetahuan justru semakin menuntun kita pada keimanan. Keduanya menjadi pegangan setiap insan dalam menjalani kehidupan,” katanya.
Saat ini, kata Wapres, tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara tak mudah. Daya tahan harus semakin kuat karena semakin diuji. Pandemi ini membuat masyarakat mudah miskin, serta semakin memperlebar ketimpangan.
“Menghadapi perekonomian global harus adaptif dan inovatif. Karena, cita-cita mewujudkan Indonesia emas dengan bekal berilmu dan beriman akan terwujud kalau masyarakat bahu membahu,” katanya.
Wapres berharap ICMI dapat membantu pemerintah menanggulangi pandemi dan dampaknya. Karena, jejaring ICMI di seluruh Indonesia sehingga akan menjadi modal dasar pemulihan berbagai sektor. Yakni baik sektor sosial, kesehatan, dan ekonomi. “Membangun SDM sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan umat Islam,” katanya.
Selain pencetus gagasan positif, katanya, ICMI juga sangat berperan dalam literasi edukasi umat dan pengembangan Iptek dengan berkolaborasi berbagai pihak.
Salah satu kunci membuat sumber daya manusia yang unggul, katanya, harus disertai dengan iman, Iptek dan Imtaq. Sehingga, untuk memakmurkan bumi ini sesuai dengan syariah.
Pemerintah, katanya, saat ini sudah mengembangkan industri syariah, industri halal, wakaf, dan zakat. Namun, untuk mengembangkan industri syariah dan halal ini, ICMI harus membantu membangun para pengusaha muslim di MUI berbagai daerah.
“Peran ICMI sangat besar. Karena mempersiapkan berbagai instrumen untuk mendukung industri syariah dan halal. Tanpa ada pengusaha muslim tak ada artinya pengembangan industri halal dan syariah ini, seperti bus tanpa ada isinya,” papar Wapres.
Terkait Muktamar, ia berharap pimpinan baru yang terpilih bisa meneruskan dan menghadirkan solusi terbaik, serta kemashalatan di dunia dan akhirat.
“Saya ingin ingatkan, kemaslahatan menurut pandangan Islam adalah kemaslahatan baik di dunia maupun di akhirat. Kalau untuk dunia saja itu belum maslahat, karena kehidupan dunia akhirat itu para ulama menyebutnya sebagai satu periode yang tidak terpisahkan,” katanya. [wip]